KOMPAS.com - Istilah "metamorfosis" umumnya digunakan untuk merujuk pada proses perubahan serangga.
Namun, istilah "metamorfosis" merupakan istilah luas yang menunjukkan perubahan dari satu hal ke hal lain.
Bahkan bebatuan, yang tampaknya konstan, dapat berubah menjadi jenis batu baru.
Misalnya, jenis batuan yang sifat fisika dan kimianya dapat berubah karena pengaruh tekanan yang kuat disebut batuan metamorf.
Dilansir dari National Geographic, dalam siklus batuan, terdapat tiga jenis batuan, yakni sedimen, beku, dan metamorf.
Baca juga: Ahli Ungkap Batuan Basalt Turut Berperan dalam Kehidupan Awal
Batuan sedimen dan batuan beku dimulai dari suatu zat selain batu. Batuan sedimen awalnya adalah sedimen yang dipadatkan di bawah tekanan tinggi, sedangkan batuan beku terbentuk ketika magma atau lava cair mendingin dan mengeras.
Sementara itu, batuan metamorf dimulai sebagai batuan, baik sedimen, beku, atau bahkan jenis batuan metamorf yang berbeda.
Akibat berbagai kondisi di dalam Bumi, batuan yang ada diubah menjadi batuan metamorf jenis baru.
Butuh kondisi yang sangat spesifik untuk membentuk batuan metamorf.
Batuan yang ada harus terkena panas tinggi, tekanan tinggi, atau cairan panas yang kaya mineral.
Baca juga: Robot Penjelajah Mars NASA Kini Mampu Bidik Batuan dengan Laser
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.