KOMPAS.com - Apakah gigi goyang bisa kembali normal? Jawabannya adalah tergantung penyebab gigi goyang dan derajat keparahannya. Sebagian kasus bisa ditangani dengan baik dan membuat gigi Anda tetap utuh, sementara sebagian lagi mungkin tidak bisa diselamatkan dan membuat Anda menjadi ompong.
Anak-anak yang mengalami gigi goyang adalah normal karena ini menunjukkan bahwa gigi susunya akan segera tanggal dan digantikan oleh gigi dewasa atau gigi permanen. Namun, pada orang dewasa, gigi goyang bukan hal yang normal. Berikut ini adalah penyebab gigi goyang pada orang dewasa dan kemungkinannya untuk kembali normal.
Ini merupakan penyebab gigi goyang yang paling umum. Penyakit gusi yang paling banyak adalah karang gigi yang menumpuk hingga ke dalam gusi atau jaringan periodontal. Karang gigi ini akan mendorong dan mengikis tulang periodontal yang berfungsi menopang gigi sehingga tidak ada lagi tulang yang menyokong gigi.
Biasanya, dengan melakukan beberapa perawatan, gigi goyang bisa kembali normal. Beberapa pilihan perawatannya antara lain dengan scaling, root planing, dan splinting.
Tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon, yaitu dengan membuat hormon progesteron dan estrogen meningkat. Ini bisa menyebabkan ibu hamil rentan terkena penyakit gusi, salah satunya gigi goyang. Gigi goyang pada ibu hamil bukan masalah serius dan tidak memerlukan penanganan. Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah penyakit gusi.
Trauma seperti benturan, jatuh, atau dipukul bisa menyebabkan gigi patah dan goyang. Selain itu, kebiasaan buruk menggertakkan gigi akibat stres juga bisa menyebabkan gigi goyang tanpa disadari. Jika ini terjadi, segera kunjungi dokter gigi. Semakin cepat kasus gigi goyang akibat trauma ditangani oleh dokter gigi, kemungkinan gigi kembali normal semakin besar.
Terdapat beberapa kondisi medis yang membuat seseorang lebih rentan mengalami gigi goyang, seperti diabetes, HIV, dan osteoporosis. Selain itu, konsumsi obat-obatan, seperti fenitoin untuk kejang, juga bisa menyebabkan gigi goyang. Umumnya, dengan membuat penyakit tersebut terkontrol mampu mengurangi kondisi yang goyang.
Baca juga: Kenapa Kita Punya Gigi Bungsu? Begini Penjelasannya
Setiap kasus memiliki cara untuk mengatasi gigi goyang yang berbeda. Namun, secara umum cara mengatasi gigi goyang ada dua macam, yaitu tanpa operasi dan dengan operasi.
Cara mengatasi gigi goyang tanpa operasi adalah dengan pembersihan karang gigi, baik yang di atas gusi, maupun yang di bawah gusi. Pembersihan karang gigi di atas gusi disebut scaling, sementara yang di bawah gusi disebut root planing.
Cara kedua adalah dengan splinting. Splinting umum digunakan untuk gigi yang goyang akibat trauma. Gigi yang goyang akan dilakukan fiksasi kepada gigi sebelahnya yang tidak goyang dengan tujuan mengamankan gigi tersebut.
Operasi pada jaringan gusi umumnya dilakukan untuk mengatasi gigi goyang dengan kerusakan jaringan penopang yang parah, sehingga walau sudah dibersihkan, jaringan pendukungnya tidak memadai. Salah satu operasinya adalah bone grafting, yaitu memasukkan jaringan tulang sintetis atau alami untuk mengganti jaringan tulang pendukung gigi yang hilang.
Tindakan yang sesuai dengan kasus Anda perlu dibicarakan dengan dokter gigi yang merawat Anda. Jika gigi goyang tidak bisa diselamatkan dan harus dicabut, gigi bisa diganti dengan gigi tiruan atau implan gigi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.