Tah hanya sampai di situ saja, babi juga punya cara unik untuk menenangkan dirinya dengan respons terengah-engah.
Cara tersebut membantu untuk meningkatkan aliran udara dan penguapan air dari paru-paru, yang melepaskan panas berlebih dari tubuh mereka.
Ketika cuaca dingin, babi berkumpul bersama dengan kawanannya ataupun membangun sarang untuk mendapatkan kehangatan.
Sedangkan, saat cuaca panas, babi mengurangi jumlah makanan yang mereka konsumsi untuk mempertahankan suhu tetap stabil.
Baca juga: Ilmuwan Jerman Akan Membiakkan Babi Modifikasi sebagai Donor Jantung bagi Manusia
Sebab, mencerna lebih sedikit makanan dapat mengurangi jumlah panas yang dihasilkan selama mencari makan.
Ukuran tubuh babi sebenarnya merupakan faktor penting terkait termoregulasinya. Sederhananya, babi berukuran kecil lebih banyak melepaskan panas melalui kulit dibandingkan babi berukuran besar.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Acta Veterinaria Scandinavica, stres akibat panas bisa mengakibatkan penurunan kualitas sperma pada babi hutan, maupun ketidakmampuan untuk hamil pada babi betina.
Paparan suhu panas yang lebih lama juga dapat melemahkan sistem kekebalan babi, dan pada tingkat ekstrem yang lebih tinggi mereka berisiko mengalami syok hipertermia.
Kondisi itu mengakibatkan tekanan darah babi turun, yang menyebabkan ketidaksadaran bahkan kematian.
Baca juga: Pertama Kalinya, Pria AS Jalani Transplantasi Jantung Babi, Bagaimana Hasilnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.