Para peneliti mengungkapkan, kehadiran bola Dyson di sekitar kata putih akan memiliki 2 efek, yakni jika cukup besar atau cukup dengan dengan bintang, itu akan menghalangi cahaya yang datang ke Bumi seperti halnya planet ekstrasurya yang sedang transit.
Jika demikian, maka sinyal adanya bola Dyson bisa terlihat seperti radiasi inframerah.
Anehnya, kata Zuckerman, dari banyaknya katai putih yang sedang dipelajari, mereka menemukan ada banyak sekali katai puti dengan emisi inframerah berlebih, tetapi itu karena debu di sistem itu, bukan megastruktur.
Baca juga: Mengapa Manusia Tak Pernah Melihat Alien? Ahli Fisika Jelaskan
Dengan begitu, hasil survei mereka tentang katai putih saat ini tidak menemukan bukti adanya bola Dyson.
Saat ini, para peneliti menyimpulkan tidak lebih dari 3 persen planet layak huni di sekitar bintang mirip matahari yang bisa dipilih untuk membangun bola Dyson, dengan perhitungan batas atas peradaban hanya sekitar 9 juta potensinya di Bima Sakti.
“Beberapa astronom, termasuk saya, berpikir bahwa kehidupan teknologi mungkin merupakan kejadian yang sangat langka,” kata dia.
“Memang, kita bahkan mungkin memiliki teknologi tercanggih di galaksi Bima Sakti kita. Tapi tidak ada yang tahu, jadi ada baiknya mencari bukti,” imbuhnya.
Sampai saat ini, tidak ada yang tahu berapa banyak peradaban maju yang mungkin hidup di Bima Sakti. P
ara ilmuwan hanya meyakini bahwa kita-penduduk bumi bukanlah satu-satunya makhluk yang hidup di alam semesta ini.
Baca juga: Peneliti Sebut Alien di 1000 Bintang Terdekat Bisa Awasi Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.