Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Kapan Anak Harus Dibawa Segera ke Rumah Sakit?

Kompas.com - 07/06/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau kerap disebut hepatitis akut misterius pada anak, masih diselidiki oleh para ahli di seluruh dunia. Pasalnya, penyakit ini bukan disebabkan dari infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Dokter Spesialis Anak di Primaya Evasari Hospital, dr Ria Yoanita, Sp.A, CIMI, menjelaskan bahwa para orangtua perlu memperhatikan jika muncul gejala yang dicurigai sebagai hepatitis akut misterius pada anak.

Adapun gejala hepatitis akut misterius fase awal meliputi diare, mual, muntah, demam, dan disertai gejala pada saluran pernapasan. 

"Jika berlanjut, masuk ke fase lanjutan akan mengganggu di hatinya. Jadi mulai timbul badannya kuning, matanya terlihat kuning jadi putih-putihnya terlihat kuning," papar Ria dalam Halo Prof! Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Apa yang Orangtua Harus Tahu?; Kamis (2/6/2022).

Baca juga: WHO Laporkan 650 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut Misterius pada Anak

"Kemudian buang air kecilnya warnanya jadi teh pekat sekali, buang air besarnya warnanya putih keabu-abuan," sambungnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Selanjutnya, ketika diperiksakan enzim hati SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase) dan SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) meningkat di atas 500 IU/L.

Terkadang, anak juga bisa kejang karena tingginya kadar enzim tersebut. Dokter Ria menyarankan, agar orangtua segera membawa anak ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit terdekat, bila anak menunjukkan gejala-gejala tersebut.

Sebab, hepatitis akut ini bisa membuat anak mengalami penurunan kesadaran bahkan meninggal dunia.

Kendati demikian, dia mengingatkan, agar orangtua tidak panik dan tetap waspada terhadap penularannya.

"Akhir-akhir ini lebih dari 20 pasien (datang dengan) diare. Hari pertama misalnya dua kali doang langsung datang (ke rumah sakit) lalu menanyakan 'apakah anak saya hepatitis akut?', karena memang paniknya luar biasa banget," ujar Ria.

Menurutnya, gejala diare yang muncul bisa dipantau oleh para orangtua. Jika anak mengalami diare sebanyak dua kali dalam sehari, masih mau makan, dan aktif bergerak bisa ditunggu untuk tidak langsung membawanya ke rumah sakit.

Sebaliknya, bila anak mengalami diare dengan intensitas sering, tidak mau makan, muntah, demam, dan sebagainya kemungkinan bisa mengindikasikan dugaan hepatitis akut ataupun dehidrasi.

"Kalau sudah gini maka orangtua boleh membawa ke fasilitas kesehatan. Atau jika gejalanya memang baru banget misalnya demam doang, tapi orangtua panik, kalau memang mau meyakinkan apa sih ini (penyebabnya) boleh juga ke tenaga kesehatan, intinya enggak panik," terang dia.

Baca juga: CDC Ungkap Bukti Infeksi Adenovirus Sebabkan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com