Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2022, 18:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Matahari adalah objek terbesar di tata surya. Volume Matahari membutuhkan 1,3 juta Bumi untuk mengisinya.

Gravitasi Matahari menyatukan tata surya dan menjaga segala sesuatu di dalamnya, mulai dari planet terbesar hingga puing-puing terkecil di orbit di sekitarnya. 

Bagian terpanas Matahari adalah inti Matahari yang suhunya mencapai 15 juta derajat Celcius.

Aktivitas Matahari, dari letusannya yang kuat hingga aliran partikel bermuatan yang dipancarkannya, memengaruhi sifat ruang di seluruh tata surya.

Inti Matahari

Lapisan Matahari, dari inti hingga lapisan terluar, adalah inti Matahari, zona radiasi, zona konvektif, fotosfer, kromosfer, dan korona.

Baca juga: Mantel Bumi, Lapisan Bumi yang Paling Besar

Dengan demikian, inti Matahari adalah lapisan terdalam dari Matahari.

Dilansir dari National Geographic, inti matahari, yang lebih besar seribu kali dari ukuran Bumi, adalah sebuah "tungku" yabg besar. 

Inti Matahari meluas hingga sekitar 25 persen dari jari-jari Matahari. Ini adalah adalah satu-satunya tempat reaksi fusi nuklir dapat terjadi. 

Selama fusi nuklir terjadi di inti Matahari, dua jenis energi dilepaskan, yakni foton dan neutrino.

Partikel-partikel ini membawa dan memancarkan cahaya, panas, dan energi matahari. 

Baca juga: Troposfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Paling Rendah

Foton adalah partikel terkecil dari cahaya dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik. 

Sedangkan, neutrino lebih sulit dideteksi dan hanya menyumbang sekitar dua persen dari total energi Matahari. 

Matahari memancarkan foton dan neutrino ke segala arah, sepanjang waktu.

Mengutip Live Science, inti Matahari merupakan bagian yang tidak bisa dilihat. 

Bagian terdalam dari Matahari yang dapat dilihat di Bumi adalah fotosfer, yang merupakan "permukaan" Matahari. 

Suhu fotosfer berkisar dari sekitar 3.700 derajat Celcius hingga 7.700 derajat Celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com