KOMPAS.com - Pemanasan global adalah masalah bersama yang harus diatasi. Penyebab pemanasan global yang banyak diketahui adalah emisi dari gas kendaraan bermotor dan asap sisa kegiatan industri. Salah satu penyebab pemanasan global yang belum banyak orang ketahui adalah memakan daging.
Konsumsi daging menyebabkan pemanasan global karena daging meningkatkan emisi gas. Jumlah emisi gas akibat konsumsi daging di setiap negara berbeda-beda. Dilansir dari BBC, sumbangan gas rumah kaca dari daging mencapai lebih dari 14 persen dari seluruh gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.
Daging melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer dan menyebabkan pemanasan global dengan beberapa mekanisme sebagai berikut:
Sapi adalah hewan memamah biak. Mereka mengunyah rumput dan tanaman secara berulang dan menyebabkan terjadinya fermentasi di dalam saluran pencernaannya. Ketika sapi bersendawa, sapi mengeluarkan gas metana.
Menghitung emisi gas rumah kaca akibat konsumsi daging sangat rumit karena pengukuran tidak bisa hanya menghitung proses peternakan saja. Gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses memotong daging, pengepakan, dan transportasi juga termasuk ke dalam emisi gas rumah kaca akibat daging sapi.
Untuk memberikan gambaran sebanyak apa gas rumah kaca yang dihasilkan daging sapi dibandingkan daging ternak lainnya, simak penjelasan berikut ini.
Daging mengeluarkan gas rumah kaca, seperti metana, karbon dioksida, dan nitrogen oksida. Daging sapi mengeluarkan gas rumah kaca dengan jumlah yang paling tinggi dibandingkan hewan ternak lainnya.
Sebagai perbandingan, kambing mengeluarkan gas rumah kaca 50 persen lebih rendah dibandingkan sapi. Sedangkan daging ayam memiliki emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan kambing.
Baca juga: Banjir Skala Besar Disebabkan Oleh Pemanasan Global, Ini Penjelasannya
Dampak lingkungan yang timbul akibat makanan yang kita konsumsi sangat rumit. Gas yang dihasilkan bisa bervariasi berdasarkan sumber makanan dan terus berubah-ubah.
Hal yang bisa kita lakukan adalah mengurangi konsumsi daging dan produk susu. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah membiasakan diri untuk menghabiskan makanan yang dikonsumsi untuk mencegah menumpuknya sampah makanan yang terus menggunung.
Menerapkan kedua langkah tersebut dalam pola makan kita sehari-hari bisa menjadi langkah awal kita mengurangi pemanasan global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.