Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kateter Urine yang Disebut dalam Tiktok Viral Mahasiswi Keperawatan?

Kompas.com - 03/06/2022, 20:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

- Orang yang tidak bisa mengontrol kencing (inkontinensia urine) atau aliran urinnye
- Mereka yang dirawat inap untuk operasi
- Mereka yang sedang dalam koma
- Pasien atau klien yang dibius dalam jangka waktu lama
- Mereka yang memiliki masalah kesehatan kandung kemih
- Orang yang tidak dapat buang air kecil sendiri
- Orang yang memiliki frekuensi buang air kecil, jumlah urine yang keluar, dan aliran urine perlu dimonitor, seperti pada pasien penyakit ginjal
- Orang yang memiliki kondisi medis yang memerlukan pemasangan kateter (cedera saraf tulang belakang, multiple sclerosis dan demensia)
- Pasien atau klien yang sedang tidak boleh banyak bergerak (akibat cedera atau usai operasi)
- Orang yang mengalami retensi urine atau kondisi ketika kandung kemih tidak dapat kosong seutuhnya

Baca juga: 10 Tanda Ginjal Tidak Sehat, Mudah Lelah hingga Urine Berbusa

Tipe katerisasi urine

Berikut beberapa tipe katerisasi urine yang perlu Anda ketahui.

1. Kateter sementara (straight kateter)

Untuk tipe kateter pertama adalah kateter sementara atau straight kateter. Diketahui bahwa pemasangan kateter sementara dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan urine.

Tindakan kateter sementara ini dapat dilakukan selama 5 sampai 10 menit. Di mana pada saat kandung kemih kosong, maka kateter kemudian ditarik keluar.

Katerisasi sementara ini biasanya diberikan kepada orang atau pasien yang tidak mampu berkemih sekitar 8-12 jam setelah operasi.

Serta, para pasien yang mengalami retensi akut setelah trauma uretra, pasien yang tidak mampu berkemih akibat obat sedative atau analgestik, dan pasien dengan cedera pada tulang belakang.

Bagi pasien dengan degerasi neuromuscular secara progresif dan pengeluaran urine residual juga akan diberikan tindakan kateter tipe sementara ini.

2. Kateter menetap (foley kateter)

Tipe kateter berikutnya adalah kateter menetap atau foley kateter. Berbeda dengan kateter sementara, kateter menetap ini biasanya digunakan untuk periode waktu yang lebih lama.

Dalam pelaksanaannya, kateter menetap ini ditempatkan dalam kandung kemih untuk beberapa minggu pemakaian sebelum dilakukan pergantian kateter.

Sesuai dengan tipenya yang menetap, pemasangan kateter ini dilakukan sampai pasien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan, atau bahkan bisa saja selama pengukuran urine akurat dibutuhkan oleh tenaga medis yang bersangkutan.

Nah, untuk menetapkan seseorang harus mendapatkan foley kateter ini tidak bisa sembarangan.

Foley kateter biasanya digunakan pada klien atau pasien paskaoperasi uretra dan struktur di sekitarnya (TUR-P).

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berbau Tak Sedap

Mereka yang memiliki kondisi gangguan obstruksi aliran urine, obstruksi uretra, serta pada pasien inkontinensia dan disorientasi berat juga akan diberikan tindakan kateter tipe menetap ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com