KOMPAS.com - Jumlah produksi urine setiap hari dapat menjadi petanda kondisi kesehatan tertentu.
Misalnya, urine yang sedikit saat buang air kecil dapat menandakan tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi.
Dalam istilah medis, keluaran urine yang sedikit disebut oliguria. Seseorang dianggap mengalami oliguria ketika keluaran urinenya kurang dari 400 mililiter selama 24 jam.
Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab urine sedikit. Ini berkisar dari kondisi sementara hingga penyakit yang lebih serius.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah penyebab urine sedikit atau oliguria:
Baca juga: 4 Makanan yang Menyebabkan Urine Keruh, Salah Satunya Daging
Dehidrasi adalah penyebab paling umum dari penurunan jumlah urine. Biasanya, dehidrasi terjadi saat sakit diare, muntah, atau penyakit lainnya.
Ketika ini terjadi, ginjal menahan cairan sebanyak mungkin sehingga urine yang keluar lebih sedikit.
Infeksi atau trauma merupakan penyebab oliguria yang kurang umum.
Ini dapat menyebabkan tubuh mengalami syok sehingga mengurangi aliran darah ke organ.
Obstruksi atau penyumbatan saluran kemih terjadi ketika urine tidak dapat keluar dari ginjal.
Baca juga: Mengenal Metode Tes Urine untuk Mendeteksi Kandungan Narkotika
Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua ginjal dan biasanya mengakibatkan penurunan produksi urine.
Bergantung pada seberapa cepat penyumbatan terjadi, obstruksi saluran kemih juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti:
Beberapa obat dapat menyebabkan tubuh menghasilkan lebih sedikit urine.
Obat-obatan yang diketahui mungkin menyebabkan oliguria adalah:
Baca juga: 10 Tanda Ginjal Tidak Sehat, Mudah Lelah hingga Urine Berbusa
Jika obat menyebabkan tubuh melepaskan lebih sedikit urine, sebaiknya bicarakan dengan dokter.