Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2022, 17:15 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Warna urine bisa menjadi tanda akan kondisi kesehatan tertentu.

Di samping itu, warna urine juga bisa dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Jika warna urine berbeda dari biasanya atau bahkan diikuti oleh gejala lain yang menimbulkan ketidaknyamanan, sebaiknya periksakan pada dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Warna urine normal

Dilansir dari Mayo Clinic, warna urine normal berkisar dari kuning pucat hingga kuning tua.

Warna tersebut merupakan hasil dari pigmen yang disebut urochrome dan seberapa encer atau pekatnya urine.

Baca juga: Apa Penyebab Urine Sedikit Saat Buang Air Kecil?

Pigmen dan senyawa lain dalam makanan dan obat-obatan tertentu dapat mengubah warna urine.

Selain itu, obat bebas dan obat resep juga ada yang memberikan warna urine, seperti merah, kuning atau biru kehijauan.

Warna urine yang tidak biasa bisa menjadi tanda penyakit. Misalnya, urine berwarna merah tua hingga coklat merupakan ciri khas porfiria, yakni kelainan langka yang diturunkan dari sel darah merah.

Perlu diketahui bahwa warna urine normal bervariasi, bergantung seberapa banyak air yang diminum.

Pasalnya, cairan mengencerkan pigmen kuning dalam urine, jadi semakin banyak minum, semakin jernih warna urine. 

Baca juga: 4 Makanan yang Menyebabkan Urine Keruh, Salah Satunya Daging

Saat minum lebih sedikit, warnanya pun menjadi lebih pekat. Dehidrasi berat dapat menghasilkan urine berwarna kuning kecokelatan.

Tetapi, urine bisa berubah warna jauh melampaui normal, seperti berwarna merah, biru, hijau, coklat tua dan putih keruh.

Kapan harus ke dokter?

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu segera diperiksakan pada dokter:

Terlihat darah dalam urine, urine berdarah sering terjadi pada infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

Urin berwarna gelap atau oranye, terutama jika memiliki tinja pucat dan kulit serta mata kuning, mungkin ada gangguan pada organ hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com