Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Metode Tes Urine untuk Mendeteksi Kandungan Narkotika

Kompas.com - 07/03/2022, 21:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comTes urine adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi obat-obatan terlarang atau obat lainnya. Metode ini sering digunakan untuk mendeteksi jika seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak.

Metode tes urine

Kandungan narkotika pada urine dapat diuji dengan menggunakan metode kromatografi dan immunoassay.

Awalnya, metode immunoassay digunakan karena murah dan hasil tesnya lebih cepat. Sayangnya, tidak semua obat golongan opioid bisa terdeteksi. Selain itu, tes ini juga sering menghasilkan tes positif palsu. Atas dasar alasan tersebut, metode ini tidak lagi dipakai.

Metode kromatografi atau mass spektrometri adalah tes urine yang digunakan saat ini. Metode ini memang lebih mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama, namun hasilnya lebih akurat.

Namun, baik metode immunoassay dan kromatografi sama-sama bisa menghasilkan hasil negatif palsu untuk mendeteksi kandungan narkotika yang digunakan pada hari yang sama.

Jenis narkotika yang terdeteksi pada tes urine

Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa jenis obat-obatan yang bisa terdeteksi melalui tes urine. Berikut daftar obat-obatannya:

  • Amfetamin, termasuk metamfenamin
  • Benzodiazepin
  • Barbiturat, seperti fenobarbital dan secobarbital
  • Mariyuana
  • Kokain
  • PCP
  • Steroid
  • Metadon
  • Opioid, contohnya heroin, kodein, morfin, dan fentanil

Baca juga: Peneliti China Kembangkan Tes Urine untuk Ukur Usia Biologis

Penggunaan tes urine

Penggunaan tes urine tidak hanya untuk mendeteksi penyalahgunaan narkotika, namun juga penggunaan sebagai berikut:

  • Tes masuk kerja. Biasanya pada proses rekrutmen pekerjaan, kandidat akan menjalani tes kesehatan. Beberapa pekerjaan membutuhkan tes urine untuk memastikan kandidat tidak menggunakan narkotika.
  • Atlet. Atlet profesional biasanya membutuhkan tes urine. Tes ini tidak hanya untuk mendeteksi narkotika, namun juga obat-obatan terlarang, seperti steroid.
  • Proses hukum. Beberapa proses hukum membutuhkan tes urine, contohnya kecelakaan lalu lintas. Biasanya pelaku penabrakan akan dites urine dan konsumsi alkohol.
  • Monitoring penggunaan opioid. Pada kasus medis yang membutuhkan pengobatan dengan obat opioid akan membutuhkan monitoring secara berkala untuk memastikan kadar obat dalam darah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com