KOMPAS.com - Selama bulan Mei 2022 ini, akan ada sejumlah fenomena langit menarik yang dapat disaksikan di langit Indonesia.
Mulai dari puncak hujan meteor Eta Aquarid, konjungsi antar-planet, hingga sejumlah asteroid yang akan melintas dekat bumi juga terjadi.
Berikut 11 fenomena langit yang terjadi pada Mei 2022, catat jadwalnya.
Pada Jumat, 6 Mei 2022 terjadi puncak hujan meteor Eta Aquarid.
Hujan meteor Eta Aquarid adalah hujan meteor yang terkenal karena meteor-meteornya bersumber dari remah-remah komet Halley.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan, komet Halley adalayakni sebuah komet berperiode panjang (periode orbit antara 71 hingga 76 tahun.
“Hujan meteor ini seakan-akan berasal dari rasi Aquarius,” kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (3/5/2022).
Hujan meteor Eta Aquarid kali ini akan memiliki intensitas sekitar 60 meteor perjam. Hujan meteor Eta Aquarid ini relatif mudah diamati karena lsngit masih cukup gelap dengan Bulan belum mencapai purnama.
Meteor-meteor Eta Aquarid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 67 km/detik.
“Hujan meteor ini hanya bisa disaksikan sejak tengah malam hingga terbitnya fajar,” ujarnya.
Baca juga: Fenomena Langit Lebaran 2022: Puncak Hujan Meteor dan Asteroid Lewati Bumi
Fenomena berikutnya adalah asteroid 467460 (2006 JF42) yang akan lewat dekat Bumi pada 9 Mei 2022 mendatang.
Asteroid 467460 (2006 JF42) ditemukan pada tahun 2006, memiliki diameter 499 m dan tergolong asteroid dekat-bumi kelas Apollo sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.
“Pada Senin 9 Mei 2022 asteroid ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 14,9 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan,” kata dia.
Jarak 14,9 kali lipat tersebut adalah setara 5,7 juta kilometer.
Asteroid 388945 (2008 TZ3) ditemukan pada tahun 2008, memiliki diameter 293 m dan tergolong asteroid dekat-bumi kelas Apollo, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.
Pada Minggu 15 Mei 2022 asteroid ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 15 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan, atau setara 5,7 juta kilometer.
“Asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi, setidaknya hingga satu abad ke depan,” ujelasnya.
Baca juga: 3 Peristiwa Tumbukan Asteroid dengan Bumi, Buktinya Ada hingga Sekarang