KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri biasanya lekat dengan sajian beragam kue kering, seperti nastar, putri salju, kue sagu, hingga lidah kucing yang tersedia di dalam rumah.
Seperti yang telah diketahui, kue Lebaran cenderung bercita rasa manis lantaran bahan adonannya berasal dari tepung terigu, gula, mentega, susu, dan keju.
Konsumsi makanan manis saat Lebaran tentu diperbolehkan, selama porsi yang dimakan sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.
Kendati demikian, beberapa orang mungkin sulit membatasi makan makanan manis selama perayaan berlangsung.
Baca juga: Hitung Jumlah Kalori Berbagai Makanan Lebaran, dari Opor hingga Nastar
Berkaitan dengan hal ini, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk bisa menetralkan efek dari makanan manis yang dikonsumsi saat Lebaran.
1. Banyak minum air putih
Hal pertama yang dapat dilakukan usai banyak mengonsumsi makanan manis saat Lebaran adalah banyak minum air putih.
Sebab, air putih berfungsi untuk mempercepat proses gula agar dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine.
2. Makan protein dan serat
Dilansir dari Coocking Light, Selasa (31/10/2017) setelah makan makanan manis, Anda dapat mengonsumsi protein dan serat agar gula darah tetap terkontrol.
Hal ini juga dapat mencegah turunnya gula darah yang bisa menyebabkan rasa lapar, dan memicu Anda untuk makan lagi.
Makanan seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan yang kaya serat dan protein dapat menjadi pilihan setelah banyak makan makanan manis.
3. Mengonsumsi makanan dengan probiotik
Selanjutnya, siasati dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt atau keju.
Studi yang dilakukan peneliti dari Oregon State University menunjukkan, bahwa bakteri "jahat" di usus dapat memakan gula, lalu memengaruhi fungsi kognitif.
Oleh sebab itu, makan bakteri "baik" seperti probiotik dapat membantu sistem pencernaan sekaligus mencegah gangguan pada fungsi kognitif.
Baca juga: Makan Makanan Manis Setiap Hari Bisa Memperpendek Umur, Kok Bisa?