Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abaikan, Kenali Tanda Mengantuk Saat Menyetir Mobil di Perjalanan Mudik

Kompas.com - Diperbarui 20/04/2023, 19:55 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang memilih mudik atau kembali ke kampung halaman dengan kendaraan pribadi menjelang Hari Raya Idul Fitri karena keleluasaan waktu.

Ratusan kilometer ditempuh demi bertemu dengan keluarga terkasih. Belum lagi kemacetan yang dihadapi lantaran tingginya volume kendaraan, sehingga pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga: 4 Cara Menjaga Imunitas Tubuh Menjelang Mudik Lebaran Menurut Dokter

Dokter Praktisi Kesehatan Tidur dr Andreas Prasadja mengingatkan, mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya. Bahkan, disebutkan bahwa berkendara dalam kondisi mengantuk lebih berbahaya dibandingkan mabuk.

“Karena kemampuan dalam berkonsentrasi jelek, kewaspadaan buruk, respons reflek buruk,” ujar Andreas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Seseorang yang mengalami microsleep atau tertidur sejenak dalam kecepatan tinggi jelas berbahaya. Selain itu, beberapa kondisi orang dengan penyakit tidur juga berbahaya seperti hypersomnia dan sleep apnea.

“Orang ngantuk karena kurang tidur jelas, tapi ada orang dengan penyakit-penyakit tidur menyebabkan dia ngantuk terus, mau tidur berapa jam pun tetap enggak segar. Paling banyak sleep apnea, tandanya mengorok,” papar dia.

Menurut Andreas, pendengkur mempunyai risiko kecelakaan 15 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak mendengkur. Sehingga, sebenarnya orang dengan sleep apnea tidak boleh mengemudi hingga sembuh.

Tanda mengantuk saat menyetir

Andreas menegaskan, tidak ada cara lain untuk menangani ngantuk selain tidur. Apabila seseorang sudah merasakan kantuk, maka sebaiknya beristirahat dengan tidur minimal 30 menit.

“Idealnya (jika mengantuk) tidur sekitar 30 menit baru melanjutkan perjalanan,” jelas dia.

Setelah menempuh perjalanan selama 2 hingga 3 jam, pengemudi harus beristirahat, seperti stretching atau peregangan otot.

Beberapa tanda mengantuk yang sudah berbahaya seperti menguap, menyandarkan kepala ke head rest, tidak sadar melewati beberapa rambu, mata berair, hingga tidak teringat kejadian 5-10 menit ke belakang.

“Kucek-kucek mata itu berbahaya. Nyetir tapi 5-10 menit ke belakang lupa, artinya beberapa bagian otak sudah tertidur,” papar Andreas.

Baca juga: Bosan Kok Bikin Ngantuk? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Persiapan sebelum perjalanan mudik

Andreas menuturkan, pentingnya pencegahan untuk meminimalisir risiko sebelum pengemudi melakukan perjalanan mudik, salah satunya cukup tidur selama satu minggu sebelum berangkat.

Selain itu, malam sebelum berangkat, pengemudi disarankan untuk minimal mendapatkan tidur selama 6 jam.

“Disarankan tidak berkendara di waktu biasanya tidur, dia pasti ngantuk kan,” kata dia.

Sementara itu, disarankan agar tidak berkendara seorang diri, bisa bergantian atau setidaknya ada teman untuk mengobrol. Adapun meminum kopi atau minuman penambah energi, menurutnya tidak akan menolong rasa kantuk.

“Bikin melek iya, tapi reflek kewaspadaan tetap nol,” pungkas Andreas.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kekenyangan Justru Bikin Ngantuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com