Secara umum, 10-20 meteor Lyrid dapat dilihat per jam selama puncaknya. Lyrid sering meninggalkan "kereta" debu bercahaya di belakang saat melesat melalui atmosfer bumi. Kereta ini dapat diamati selama beberapa detik.
Disebut Lyrid karena hujan meteor ini seakan-akan berasal dari rasi Lyra.
Puncak hujan meteor Lyrid kali ini akan memiliki intensitas sekitar 18 meteor per jam, dan dimulai pukul 22.15 hingga pukul 05.00 waktu setempat.
Sayangnya, kata Marufin, hujan meteor Lyrid kali ini relatif sulit untuk diamati karena langit masih cukup terang pasca bulan Purnama.
"Hujan meteor ini hanya bisa disaksikan sejak tengah malam hingga terbitnya fajar," kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Jangan Lupa, Puncak Hujan Meteor Ursid Dini Hari Besok
Meteor-meteor Lyrid memasuki atmosfer bumi pada kecepatan 49 kilometer per detik.
Adapun lokasi yang bisa digunakan untuk melihat Hujan Meteor Lyrid syaratnya harus bebas dari polusi cahaya. Untuk melihatnya, tidak perlu menggunakan alat bantu apapun.
Tips dari NASA untuk melihat Hujan Meteor Lyrid adalah temukan area yang jauh dari kota atau lampu jalan.
Kemudian siapkan kantong tidur, selimut, atau kursi taman. Anda bisa berbaring terlentang dengan kaki menghadap ke timur kemudian lihat ke atas.
Nikmati langit sebanyak mungkin. Setelah 30 menit dalam kegelapan, mata Anda akan beradaptasi dan Anda akan mulai melihat meteor.
Bersabarlah, pertunjukannya akan berlangsung hingga subuh, jadi Anda punya banyak waktu untuk melihat fenomena puncak hujan meteor Lyrid ini.
Baca juga: Fenomena Langit Ramadhan Sepanjang April 2022: Konjungsi Superior Merkurius hingga Hujan Meteor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.