Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penting Badai Matahari 14 April 2022, Penyebab hingga Dampak

Kompas.com - 14/04/2022, 13:32 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Ini juga tidak bisa dilakukan secara terus-menerus lantaran Bumi melakukan rotasi yang menyebabkan terjadinya pergantian waktu siang dan malam. Sehingga pemantauan badai Matahari biasanya dilakukan dengan mengirim satelit ke luar angkasa, agar tetap bisa dilakukan tanpa terhalang pergantian siang dan malam.

Adapun fenomena badai Matahari bisa berdampak langsung terhadap kehidupan manusia, seperti gangguan pada kondisi atmosfer, khususnya ionosfer maupun geomagnet bumi.

Asisten profesor di University of California Irvine Sanggetha Abdu Jyothi dalam penelitian "Solar Superstroms: Planning for an Internet Apocalypse", menyebutkan bahwa badai Matahari ekstrem mampu menyebabkan kiamat internet atau matinya jaringan internet secara besar-besaran di berbagai negara di dunia, bahkan hingga berbulan-bulan lamanya.

Menurut Jyothi, infrastruktur yang ada masih belum siap menghadapi badai Matahari dalam skala besar.

Baca juga: Planet yang Tidak Memiliki Satelit Alami

Untuk diketahui, Matahari selalu mengirimkan partikel bermuatan magnet ke Bumi atau solar wind dalam jumlah dan kecepatan tertentu. Solar wind merupakan partikel bermuatan plasma yang terdiri dari campuran proton dan elektron (partikel magnet), ditambah beberapa elemen yang lebih berat.

Solar wind akan mengalir keluar dari lapisan matahari yang bernama korona. Pertikel terus dilepaskan dalam jumlah besar, mengikuti semburan matahari dan letusan lainnya.

Partikel magnet yang dikirim dalam jumlah dan kecepatan yang wajar, dapat ditepis oleh lapisan terluar Bumi. Tapi dalam kurun waktu tertentu, solar wind bisa menjadi badai Matahari yang besar. Ini akan menyebabkan adanya gangguan geomagnetik di Bumi dan bisa berimbas pada infrastruktur jaringan internet.

Selain kiamat internet, badai Matahari ekstrem mampu menyebabkan gangguan pada sistem komunikasi radio jarak jauh dan rusaknya jaringan listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com