Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Ganggu Sistem Pernapasan, Peneliti Sebut Covid-19 Sebabkan Psikosis

Kompas.com - 12/04/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNA

 

Penyebab psikosis pasca Covid

"Penyebab psikosis pasca Covid masih belum dipahami dengan baik. Beberapa ilmuwan berpikir itu bisa jadi karena peradangan terus-menerus di otak, sinyal peradangan yang berkepanjangan di tubuh atau karena perubahan pembuluh darah di otak," imbuhnya.

Di sisi lain, sejumlah bukti menunjukkan adanya perubahan di area otak setelah infeksi Covid-19 yang ringan. Area inilah yang diduga terpengaruh, hingga menyebabkan gejala psikosis.

Hellewell memaparkan, area tersebut adalah korteks orbitofrontal di bagian depan otak, dan parahippocampal gyrus yang merupakan memori utama di dalam otak.

Kendati demikian, diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan temuan ini. Adapun gejala psikosis setelah terinfeksi Covid-19 di antaranya:

  • Memiliki masalah tidur
  • Diikuti adanya delusi dan halusinasi paranoid
  • Beberapa orang merasa ingin menyakiti diri sendiri atau orang lain

Berdasarkan laporan awal psikosis yang menyebabkan halusinasi dan delusi dapat terjadi setelah beberapa hari, beberapa pekan, bahkan beberapa bulan setelah seseorang didiagnosis Covid-19.

Misalnya, salah satu laporan ilmiah menyebutkan wanita di Amerika Serikat berusia 36 mengalami psikosis sekitar empat hari usai mengalami gejala Covid-19 yang ringan.

Wanita itu menjadi delusional, dan berpikir bahwa pasangannya mencoba untuk menculik anak-anaknya. Dia juga meyakini bahwa keberadaannya selalu dilacak melalui ponsel, sehingga membuatnya merasa sangat tidak tenang.

"Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Setelah satu pekan menjalani rawat rawat inap untuk mengobati psikosisnya, dia dipulangkan. Delusinya tidak kambuh," jelas Hellewell.

Pada kasus lainnya, seorang pria asal Bulgaria berusia 43 tahun dilaporkan mulai mengalami psikosis dua hari setelah dia keluar dari rumah sakit karena infeksi virus corona yang parah. Menurutnya, para dokter telah memalsukan hasil dengan mengatakan penyakitnya telah sembuh.

Selain itu, dia mengalami delusi bahwa dia sudah meninggal dunia lalu organ tubuhnya turut membusuk. Kasus ini terbilang ekstrem, lantaran pria tersebut yakin harus membunuh anggota keluarganya agar tidak menderita seperti yang dia rasakan.

Akhirnya dia dirawat di rumah sakit untuk mengobati kondisinya, dan gejala psikosis itu tidak pernah muncul kembali.

link sumber: https://www.channelnewsasia.com/commentary/post-covid-psychosis-hallucination-delusion-mild-condition-2600786

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com