Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Covid-19 Parah Bisa Sebabkan Depresi dan Kecemasan Berkepanjangan

Kompas.com - 18/03/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NBC News

KOMPAS.com - Perasaan depresi dan kecemasan dapat bertahan hampir satu setengah tahun setelah serangan serius dari infeksi Covid-19.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet Public Health, merupakan salah satu studi pertama yang menganalisis dampak kesehatan mental jangka panjang setelah infeksi Covid-19 yang parah.

Para peneliti meggambarkan kasus Covid-19 parah sebagai pasien yang tidak dapat bangun dari tempat tidur setidaknya selama seminggu.

Baca juga: Studi Temukan Hubungan Covid-19 dengan Depresi dan Demensia

Studi

Melansir NBC News, studi yang dilakukan mencakup 247.249 orang yang tinggal di Denmark, Estonia, Islandia, Norwegia, Swedia, dan Inggris.

Penelitian dilakukan pada Februari 2020 hingga Agustus 2021. Selama periode tersebut, sebanyak 9.979 orang dinyatakan positif terpapar corona.

Dibandingkan dengan orang tanpa infeksi Covid-19, kelompok yang dites positif secara keseluruhan sedikit lebih mungkin mengalami perasaan depresi yang berkepanjangan atau kesulitan tidur. Akan tetapi, sebagian besar dari masalah tersebut mereda dalam waktu dua bulan.

Sementara orang-orang yang mengalami infeksi dan membuatnya terbaring di tempat tidur setidaknya selama sepekan, baik di rumah sakit atau di rumah, secara signifikan lebih mungkin mengalami kecemasan dan/atau depresi dalam waktu 16 bulan kemudian.

Hal tersebut diungkapkan oleh penulis studi yang merupakan epidemiologi dari University of Islandia Unner Anna Valdimarsdóttir.

Studi ini bersifat observasional, dengan para peneliti belum dapat menentukan hubungan yang tepat antara infeksi corona yang parah dengan kesejahteraan mental jangka panjang.

Dampak isolasi sosial dari terbaring di tempat tidur dengan penyakit menular selama setidaknya satu minggu, kemungkinan telah berkontribusi pada perasaan tidak berdaya yang bertahan lama.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Tak Pernah Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi?

Penanda umum infeksi long covid yang turut berperan seperti setidaknya tiga bulan mengalami kelelahan mendalam, masalah kognisi dan perhatian, serta penurunan kemampuan untuk melakukan perkerajaan rumah tangga secara fisik.

“Mungkin kelompok pasien ini masih mengalami gejala fisik yang memicu gejala mental atau sebaliknya,” ujar Valdimarsdóttir.

Ia menambahkan, temuan ini dapat membantu para dokter untuk memantau pasien Covid-19 yang paling parah untuk indikasi masalah kesehatan mental, bahkan setelah pulih dari penyakit fisik akut.

Namun, seorang ahli paru dan spesialis perawatan kritis di Pusat Covid-19 Komprehensif Northwestern Medicine di Chicago Marc Sala memperingatkan, agar tidak menafsirkan penelitian baru yang menunjukkan semua gejala long Covid-19 disebabkan oleh depresi dan kecemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com