Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Covid-19 terhadap Kesehatan Mental dan Perubahan Perilaku

Kompas.com - 07/03/2022, 11:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Hal ini memberikan dampak yang luar biasa pada masyarakat. Tidak hanya secara fisik, namun juga secara mental.

Para tenaga ahli masih terfokus terhadap penanganan Covid-19 yang hingga saat ini belum ada obatnya. Di sisi lain, kebutuhan dukungan psikologis pada masyarakat juga terus meningkat. Tidak hanya menimbulkan berbagai penyakit mental, namun juga membuat perubahan perilaku pada manusia.

Pengaruh Covid-19 terhadap kesehatan mental

Berikut ini merupakan penjelasan beberapa pengaruh Covid-19 terhadap kesehatan mental dan perilaku manusia.

1. Penyakit mental meningkat

Berbagai penelitian menunjukkan selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan gangguan mental. Gangguan mental yang paling banyak muncul antara lain depresi, kecemasan, PTSD, dan penyakit psikologis lainnya.

Penyakit ini lebih rentan mengenai wanita daripada pria. Faktor risiko yang mungkin mempengaruhi adalah lingkungan tempat tinggal, kesendirian, perceraian, pendapatan rendah, karantina, ketakutan terinfeksi Covid-19, dan faktor lainnya.

2. Kebutuhan rasa aman dan kepatuhan meningkat

Dilansir dari Psychology Today, selama pandemi, kebutuhan masyarakat akan rasa aman meningkat. Ini dilatarbelakangi rasa ingin membatasi diri dari kemungkinan terpapar Covid-19.

Baca juga: Manfaat Menari untuk Kesehatan Mental, Bantu Redakan Depresi

3. Kebutuhan untuk kebebasan meningkat

Kebalikan dari poin kedua, terdapat sisi yang menunjukkan bahwa kebutuhan rasa bebas juga meningkat di masyarakat. Mereka yang merasakan ini cenderung sudah jenuh akan berbagai aturan yang menuntut mereka untuk menurunkan paparan mereka terhadap Covid-19.

Biasanya masyarakat yang merasakan hal ini merasa sudah cukup mengikuti arahan pemerintah dan merasa pemerintah butuh mengevaluasi aturan yang dibuat. Secara psikologis, ini merupakan bentuk respons jika kebebasan seseorang diambil.

4. Empati menurun

Sejak awal pandemi, himbauan untuk menjaga jarak telah dibuat. Hal ini menimbulkan sikap apatis dan menjaga jarak yang berkepanjangan. Kondisi ini mengarahkan manusia untuk fokus pada dirinya sendiri dan selangkah mundur dari dunia sosial.

Dengan kondisi-kondisi tersebut, masyarakat dituntut untuk terus beradaptasi secara mental. Namun, masyarakat juga harus lebih paham kapan dirinya atau orang-orang di sekitarnya harus mencari pertolongan tenaga ahli, jika gangguan secara psikologis sudah mengganggu aktivitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com