Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Virus Corona Varian XE, Benarkah Lebih Menular?

Kompas.com - 08/04/2022, 18:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan temuan varian virus corona baru yang disebut XE.

Kendati tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut masih belum dipahami, WHO mengatakan varian XE 10 persen lebih menular dibandingkan subvarian Omicron BA.2.

"Rekombinan diduga karena #SARSCoV2 tersebar luas di masyarakat dan banyak spesies hewan. Pengujian, pengawasan (termasuk ILI dan SARI), pengurutan serta data masih penting untuk memantau pandemi dan mengambil tindakan awal ketika varian baru muncul," cuit Kepala Ilmuwan di WHO Soumya Swaminathan, di akun Twitter-nya.

Baca juga: Varian Virus Corona XE Lebih Menular dari Omicron BA.2, Ini Kata Satgas Covid-19

Dilansir dari Times of India, Kamis (7/4/2022) rekombinan virus adalah kombinasi dari dua strain yang sudah ada sebelumnya.

Dalam kasus virus corona, strain rekombinan berbagi materi genetik dari dua varian termasuk yang saat ini beredar, yaitu Omicron dan Delta.

Lantaran varian Delta dan Omicron sangat mudah menular, maka para ahli di seluruh dunia masih mengawasi rekombinan virus yang muncul.

Fakta-fakta varian XE

1. Rekombinan subvarian BA.1 dan BA.2

Varian XE adalah rekombinan atau gabungan dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2, yang pertama kali teridentifikasi di Inggris pada 19 Januari 2022 lalu.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan, saat ini setidaknya sudah ada 637 kasus XE yang telah dikonfirmasi di negaranya.

"Perkiraan awal menunjukkan tingkat penyebarannya di masyarakat hingga 10 persen dibandingkan dengan BA.2, namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut," ungkap WHO.

Di sisi lain, Kepala Penasihat Medis UKHSA Susan Hopkins mengatakan, varian XE menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi. Pihaknya pun belum bisa memberikan data lebih lengkap mengenai varian baru virus corona itu.

Indikasi awal dari Inggris menunjukkan varian XE lebih menular daripada subvarian BA.2. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus XE yang mencapai 1 persen dari total kasus Covid-19 yang telah menjalani pengurutan genom di Inggris.

"Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan mengenai tingkat penularan, keparahan atau efektivitas vaksin (terhadap varian XE)," jelasnya.

Baca juga: WHO Laporkan Varian Baru Virus Corona XE di Inggris, Apa Itu?

 

2. Gejala varian XE

Sejauh ini, para ahli belum bisa memastikan terkait tingkat keparahan varian rekombinasi.

Mereka mencatat, sama seperti pada varian lainnya kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi maupun infeksi sebelumnya bisa menyebabkan gejala yang bervariasi.

Artinya, gejala infeksi virus bisa ringan untuk beberapa orang, dan bisa parah untuk orang lain. Namun, gejala Covid-19 yang paling umum dan harus diwaspadai di antaranya:

  • Demam
  • Sakit atau gatal di tenggorokan
  • Batuk
  • Pilek
  • Bersin-bersin
  • Kelelahan
  • Nyeri di tubuh
  • Muncul ruam dan perubahan warna
  • Adanya gangguan pencernaan
  • Hilangnya penciuman dan perasa

Sementara gejala penyakit berat akibat infeksi Covid-19 termasuk sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri dada, kadar oksigen dalam darah rendah.

Baca juga: WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa

3. Belum ditemukan di Indonesia

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kamis (7/4/2022) Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyatakan bahwa varian XE belum ditemukan di Indonesia.

Akan tetapi, Nadia memastikan Kemenkes akan terus mewaspadai keberadaan varian yang merupakan kombinasi dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 tersebut.

"Kita waspada ya, karena kan baik BA.1, BA.2, dua-duanya sudah ada di Indonesia. Jadi varian XE itu bisa saja ada tapi sampai saat ini belum kita temukan," paparnya.

Baca juga: Israel Temukan Kasus Infeksi Gabungan Omicron BA.1 dan BA.2 pada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com