Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Berpengaruh pada Siklus Menstruasi, Dokter Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 06/04/2022, 18:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Status pandemi Covid-19 belum dicabut, yang artinya dunia masih berperang melawan infeksi yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini.

Vaksin Covid-19 menjadi salah satu upaya menekan lonjakan kasus infeksi, dan diharapkan dapat mengakhiri pandemi yang telah berjalan di tahun ketiga.

Tingkat vaksinasi di berbagai negara berangsur naik, termasuk vaksin dosis lanjutan atau booster.

Namun sebagian orang masih khawatir mengenai efek sampingnya, termasuk memengaruhi siklus menstruasi.

Baca juga: WHO Minta Masyarakat Dunia untuk Segera Mendapatkan Vaksin Booster

Apakah benar vaksin Covid-19 berpengaruh pada siklus haid?

Ketua Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) Prof. Dr. dr. Wiryawan Permadi mengatakan, bahwa apabila terjadi perubahan siklus menstruasi setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, hal tersebut bukanlah disebabkan komponen spesifik dari vaksin.

"Penelitian melaporkan vaksin corona yang kalau pun ada hubungannya terhadap siklus haid dikarenakan respons imun tubuh. Bukan karena komponen spesifik dari vaksin,” ujar Wiryawan.

Hal itu ia katakan dalam acara Peluncuran Pedoman Tatalaksana Diagnosis Klinis dan Manajemen Awal Endometriosis untuk Asia dan Kampanye #DontLiveWithPain yang diadakan PT Bayer Indonesia seperti dikutip Kompas.com, Rabu (6/4/2022).

Wiryawan menjelaskan, perubahan siklus menstruasi yang disebabkan oleh respons imun, tidak akan berlangsung lama.

“Respons ini dikatakan terjadi pada satu atau dua siklus (menstruasi), dan seterusnya akan kembali normal,” papar dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof. Dr. dr. Hendy Hendarto menyampaikan, banyak hal yang dapat berpengaruh terhadap siklus haid, seperti kondisi psikologis.

“Siklus haid pada orang stres saja bisa berubah. Ambil contoh, remaja putri ujian, (merasa) stres, haid kacau. Kondisi ini berpengaruh,” tutur dia.

Menurutnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh vaksin Covid-19 terhadap siklus menstruasi.

“Jangan-jangan stres kondisi Covid-19 dan lainnya, bukan karena vaksinnya. Ada pengaruh di otak saja ada kerusakan di pola hubungan tersebut,” kata dia.

Baca juga: Studi: Vaksin Covid-19 Tidak Mempengaruhi Kesuburan Wanita

 

Studi

Melansir NPR, sebuah penelitian terbaru menunjukkan vaksinasi dapat menyebabkan perubahan waktu menstruasi, tapi efeknya sementara.

Efek ini lebih mirip dengan sakit lengan dibandingkan efek samping yang serius.

“Saya pikir itu menyakinkan dan juga memvalidasi,” ujar pemimpin penelitian, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Oregon Health and Science University di Portland, Dr Alison Edelman.

Penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Obstetrics and Gynecology menekankan, setiap orang yang memenuhi kriteria tetap harus divaksinasi, dikarenakan risiko infeksi Covid-19 tetap lebih tinggi ketimbang vaksin.

Baca juga: Viral Warga Lakukan Joki Vaksin Covid-19, Apa Bahayanya bagi Tubuh?

Adapun uji klinis vaksin Covid-19 lebih menunjukkan efek samping, seperti sakit kepala atau demam. Namun terkait kesehatan reproduksi, yang menjadi fokus utama adalah kehamilan, bukan menstruasi.

“Siklus menstruasi seperti diabaikan. Ini dianggap tidak penting dalam skema besar, tapi sebenarnya sangat penting bagi orang-orang,” papar dia.

Sebuah survei yang dilakukan para antropolog menemukan, banyak laporan mengenai perubahan pada siklus menstruasi. Ini membuat peneliti melihat lebih dekat pada kaitannya dengan menstruasi.

Dalam penelitian, diambil data dari aplikasi populer yang dikenal sebagai siklus alami, yang dapat digunakan orang untuk melacak siklus menstruasinya. Melihat data dari 3.959 orang, didapatkan sedikit perubahan waktu antara menstruasi.

“Kami melihat perubahan kurang dari satu hari dalam panjang siklus menstruasi (orang) dengan vaksinasi,” tutur Edelman.

Dengan kata lain, orang yang divaksinasi rata-rata mengalami siklus menstruasi yang sedikit lebih lama sekitar waktu dosis pertama dan kedua.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Direktur Institut Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia Nasional Eunice Kennedy Shriver, Dr. Diana Bianchi.

Kendati begitu, hal ini membuktikan vaksin Covid-19 memengaruhi menstruasi terlepas dari faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya seperti stres pandemi.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Sebabkan Siklus Menstruasi Lebih Lama

Sistem kekebalan dan reproduksi saling terkait

Edelman menyampaikan, sistem kekebalan dan sistem reproduksi saling terkait, dan beberapa sinyal sel kekebalan juga dapat memengaruhi jam alami tubuh.

Mengingat hubungan ini, sangat mungkin bahwa memicu sistem kekebalan melalui vaksinasi dapat mengubah siklus menstruasi seseorang, tapi apa pun yang terjadi tampaknya hanya terjadi secara singkat.

“Kami belum melihat apa pun yang mengkhawatirkan mengenai kesuburan dan kehamilan dalam hal vaksinasi,” tuturnya.

Terlebih, infeksi Covid-19 pun dapat berdampak besar bagi kesehatan.

Baca juga: Tergolong Ringan, Ini Gejala KIPI Vaksin Booster yang Banyak Dilaporkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com