Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut 99 Persen Populasi Dunia Hirup Udara Berkualitas Buruk

Kompas.com - 06/04/2022, 11:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, hampir semua orang di dunia menghirup udara yang tak memenuhi standar kualitas udara pedoman baru WHO.

WHO pun menyerukan aksi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan polutan dan menyebabkan masalah kesehatan, serta jutaan kematian setiap tahun yang sebenarnya dapat dicegah.

Seperti dikutip dari Phys, Selasa (5/4/2022) WHO mengatakan 99 persen dari populasi global menghirup udara yang melebihi batas kualitasnya dan mengandung partikel yang dapat menembus hingga ke dalam paru-paru, memasuki pembuluh darah, serta arteri dan menyebabkan penyakit.

Baca juga: Laporan Terbaru Sebut Polusi Udara Berisiko Mengurangi Usia Anak-anak, Ini Penjelasannya

Kualitas udara paling buruk sendiri menurut WHO terdapat di wilayah Mediterania Timur dan Asia Tenggara, dan diikuti oleh Afrika.

"Setelah selamat dari pandami, kita masih berhadapan dengan 7 juta kematian karena polusi udara yang sebenarnya dapat dicegah," kata Dr. Maria Neira, kepala departemen lingkungan, perubahan iklim, dan kesehatan WHO.

"Banyak investasi mengatasi lingkungan yang tercemar daripada digunakan untuk udara yang bersih dan sehat," imbuhnya.

WHO memperbarui pedoman batas polusi udara yang direkomendasikan untuk tiga polutan September lalu. Selain dua jenis partikel yang dikenal sebagai PM 2.5 dan PM10, untuk pertama kalinya WHO memasukkan pula nitrogen dioksida.

Nitrogen dioksida terutama berasal dari pembakaran bahan bakar yang dihasilkan manusia, seperti melalui lalu lintas mobil yang umum di daerah perkotaan.

Paparan nitrogen dioksida dapat menyebabkan penyakit pernapasan, seperti asma dan gejala seperti batuk dan kesulitan bernapas. Konsentrasi tertinggi ditemukan di wilayah Mediterania timur.

Sementara itu untuk jenis partikel PM2.5, India memiliki sembilan dari 10 kota dengan polusi udara terburuk yang disebabkan oleh polutan kecil yang dikenal sebagai PM 2,5.

Baca juga: Waspadai Kadar Polusi Udara PM2.5 Lebih Tinggi di Pagi Hari, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com