Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2022, 18:03 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CDC

KOMPAS.com - Virus corona penyebab penyakit Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, kini kita mengenal istilah lain seperti endemi dan epidemi.

Jadi apa perbedaan pandemi, endemi dan epidemi?

Telah berjalan sekitar dua tahun, membuat sebagian besar populasi memiliki imunitas, dan sejumlah negara bersiap bertransisi menuju situasi endemi.

Merebaknya infeksi corona di dunia ini, membuat masyarakat akrab dengan istilah-istilah yang ada dalam ilmu epidemiologi, seperti pandemi, endemi, dan epidemi.

Perlu diketahui ketiganya memiliki pengertian yang berbeda. Lantas, apa definisinya?

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.

Baca juga: Apa Saja Indikator Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi? Ini Kata IDI

Keadaan atau kemunculan suatu penyakit bersifat konstan atau penyakit biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Penjelasan ini menekankan perbedaan pandemi dan endemi.

Dituliskan CDC, hiperendemik mengacu pada tingkat kejadian penyakit yang tinggi dan presisten. Terkadang, jumlah penyakit dalam suatu komunitas meningkat di atas tingkat yang diharapkan.

Contoh dari penyakit endemi di Indonesia yaitu malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.

Beda epidemi dan pandemi, yakni epidemi merujuk pada peningkatan angka penyakit di atas normal yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu.

Baca juga: Apa Itu Endemi dan Bedanya dengan Pandemi? Pakar Sebut Covid-19 akan Jadi Endemi

Ketika pandemi jadi endemi Covid-19, perilaku masyarakat tak lantas bisa berubah seperti sebelum masa pandemi.Unsplash/Sb Vonlanthen Ketika pandemi jadi endemi Covid-19, perilaku masyarakat tak lantas bisa berubah seperti sebelum masa pandemi.

Epidemi terjadi saat agen dan host rentan hadir dalam jumlah yang memadai, dan agen dapat secara efektif disampaikan dari sumber ke host rentan.

Epidemi dapat terjadi oleh sejumlah akibat, meliputi:

1. Peningkatan baru dalam jumlah atau virulensi agen

2. Pengenalan agen baru ke dalam pengaturan yang belum pernah terjadi sebelumnya

3. Cara penularan yang ditingkatkan sehingga orang yang lebih rentan terpapar

4. Perubahan kerentanan respons pejamu terhadap agen

5. Faktor-faktor yang meningkatkan paparan host atau melibatkan pengenalan melalui jalur masuk baru.

Contoh dari penyakit yang pernah menjadi epidemi yaitu virus Ebola di Republik Demokratik Kongo pada 2019, Avienza influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, dan SARS di 2003.

Baca juga: Epidemiolog: Indonesia Masih Jauh untuk Transisi Pandemi ke Endemi, Ini yang Harus Dilakukan

Selain perbedaan endemi dan epidemi, ada juga istilah pandemi. Seperti pandemi penyakit Covid-19 yang kini sedang berlangsung di seluruh dunia.

Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi adalah epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang.

Dituliskan Health Direct Australia, pengumuman terjadinya pandemi global terjadi berada di bawah tanggung jawab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO melakukannya dengan memantau wabah penyakit dan mengikuti saran dari pakar kesehatan internasional.

Namun, negara-negara kemungkinan akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak pandemi sebelum WHO membuat pernyataan resmi.

Jadi, contoh perbedaan pandemi dan endemi yakni penyakit yang menjadi pandemi yaitu Covid-19 yang berjalan sejak 2019, dan endemi seperti penyakit demam berdarah.

Baca juga: Virus Corona Pandemi Global, Apa Bedanya dengan Epidemi dan Wabah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com