Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Indikator Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi? Ini Kata IDI

Kompas.com - 25/03/2022, 09:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda dunia telang berlangsung selama lebih dari dua tahun. Beberapa negara telah bersiap bertransisi dari pandemi Covid-19 ke situasi endemi, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, pergantian status dari pandemi ke endemi harus memenuhi sejumlah indikator.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan, salah satu indikator menuju endemi yakni penurunan kasus harian yang signifikan.

“Jumlah kasus harian (di Indonesia) turun drastis, dari 23 Februari sebanyak 61.488 kasus, kemudian turun turun turun terus dalam 14 hari. Meskipun sempat mengalami kenaikan, tapi angka masih di bawah 10 ribu kasus dan kecenderungan turun,” ujar Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Berdasarkan data yang diperoleh, berikut rangkuman kasus baru Covid-19 beberapa waktu terakhir:

  • Pada 23 Februari 2022 terdapat 61.488 kasus
  • Pada 17 Maret 2022 terdapat 11.532 kasus
  • Pada 18 Maret 2022 terdapat 9.528 kasus
  • Pada 19 Maret 2022 terdapat 7.951 kasus
  • Pada 20 Maret 2022 terdapat 5.922 kasus
  • Pada 21 Maret 2022 terdapat 4.699 kasus
  • Pada 22 Maret 2022 terdapat 7.464 kasus
  • Pada 23 Maret 2022 terdapat 6.376 kasus

Baca juga: Kemenkes Jabarkan Indikator untuk Mengubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Apa Saja?

Selain kasus baru, lanjut dia, positivity rate di Indonesia juga menunjukkan penurunan. Positivity rate juga menjadi salah satu indikator penting dalam proses transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

“Tadinya Indonesia di atas 40 persen sekarang turun drastis. Jakarta juga 20 persen lebih, sekarang kurang dari 10 persen,” tuturnya.

Adapun angka bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit juga terus turun seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Menurut Zubairi, berbeda dengan tahun lalu yang didominasi oleh strain Delta, varian Omicron yang merebak saat ini mempunyai karakteristik penularan cepat tapi masa inkubasinya lebih singkat.

Sementara itu, cakupan vaksinasi juga sudah cukup banyak, membuat peluang situasi endemi semakin terbuka.

“Vaksinasi sudah cakupannya banyak, yang di bawah 60 tahun sudah 70 persen, 60 tahun lebih masih kurang, karena itu saya sampaikan beberapa bulan mendatang bisa dicapai 70 persen cakupan vaksin dua kali (dosis) di atas 60 tahun,” kata dia.

Pencapaian vaksinasi juga menjadi indikator penting dalam transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 Bisa Menjadi Endemi? Ini Kata Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com