Ambar atau resin pohon yang mengeras menjadi fosil memang menjadi salah satu media terbaik untuk mengawetkan hewan maupun tumbuhan.
Kadal Retinosaurus hkamtiensis hanyalah satu dari temuan fosil-fosil yang terawetkan di batu ambar.
Sebelum penemuan fosil kadal berusia 110 juta tahun tersebut, seperti diberitakan Kompas.com, peneliti juga berhasil menemukan fosil kepiting berusia 100 juta tahun yang terjebak di batu ambar.
Fosil ini menjadi merupakan temuan fosil kepiting yang berasal dari era dinosaurus sekaligus terlengkap yang pernah ditemukan.
Baca juga: 6 Kadal Paling Berbahaya, Salah Satunya Hanya Ada di Indonesia
Tak heran temuan pun menjadi hal yang berharga karena organisme akuatik jarang ditemukan sehingga fosil kepiting pun dapat memberikan pengetahuan tentan anatomi, biologi, dan ekologi organisme.
Selain hewan, tumbuhan pun juga tak luput terawetkan di batu ambar. Salah satu buktinya adalah temuan bukti pertama biji pinus yang bertunas.
Biji berusia 40 juta tahun tersebut bertunas sebelum waktunya atau disebut viviparitas yang amat langka ditemukan.
Berkat batu ambar ini lah, mahluk hidup yang berusia jutaan tahun dapat dipelajari kembali oleh para peneliti.
Baca juga: Mengenal Monster Gila, Salah Satu Kadal Beracun di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.