Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Kulit: Jerawat Butuh Pengobatan, Bukan Skincare

Kompas.com - 13/03/2022, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko SpKK, FINSDV mengingatkan bahwa skincare bukanlah skin treatment yang tepat untuk mengatasi jerawat.

Hal ini disampaikan oleh Anthony, melihat situasi dalam beberapa dekade terakhir, di mana terjadi downgrading dan mispersepsi yang salah pada masyarakat awam, terhadap jerawat serta penanganannya.

Akibat adanya downgrading dan mispersepsi ini menjadi lebih tidak terarah dengan maraknya penjualan produk kosmetik bebas yang dapat memberikan klaim penyembuhan penyakit jerawat secara instan, serta mitos-mitos yang salah.

Baca juga: Penyebab Jerawat dan Faktor Risikonya Menurut Dokter Kulit

Dengan begitu, banyak sekali masyarakat yang beranggapan bahwa jerawat dapat diobati dengan penggunaan skincare.

Namun faktanya, Anthony menegaskan bahwa skincare bukanlah pengobatan yang baik untuk permasalahan jerawat.

Hal ini dikarenakan, Acne Vulgaris atau jerawat termasuk dalam kategori Disease of the skin dan subcutaneous tissue.

Berdasarkan Penelitian Evidence Base Medicine (EBM), terbentuknya suatu jerawat merupakan resultan dari produksi sebum yang berlebihan, sumbatan pada kelenjar sebaseus, keterlibatan bakteri P. Acnes dan peradangan.

Skincare itu fungsinya untuk merawat kulit yang sudah normal sehat. Sedangkan, jerawat ini kan penyakit, dan ini butuh skin treatment bukan skincare,” kata Anthony dalam diskusi daring bertajuk “Apakah Tepat Bila Penyakit Jerawat Hanya Ditangani dengan Perawatan Skincare Kosmetik?", Kamis (24/2/2022).

Skincare merupakan produk perawatan atau kosmetik yang dijual bebas tanpa resep, untuk kondisi kulit yang tidak bermasalah.

Sedangkan, skin treatment merupakan pengobatan dengan pemberian obat yang memerlukan resep dokter, baik obat oral maupun obat oles, topikal dan tindakan medis spesialistik.

Anthony berkata, pengobatan jerawat yang benar merupakan pengobatan yang terukur kemajuannya.

Pengobatan harus diberikan secara bertahap dalam jangka sedang hingga panjang, bukan dengan pengobatan instan.

Baca juga: Mitos dan Fakta Jerawat Menurut Medis, Salah Satunya akibat Makan Kacang

Untuk mengobati jerawat, dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin dan kerjasama pasien dalam mengikuti instruksi, agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat.

“Karena pengobatan jerawat merupakan pengobatan yang terukur, maka tidaklah benar apabila obat yang digunakan mengulang obat yang sama tanpa batas waktu, seperti menggunakan kosmetik atau obat bebas atau make-up,” jelanya.

Adapun pengobatan penyakit jerawat ini bisa dilakukan berbeda-beda untuk setiap orang.

Sebab, pengobatan atau skin treatment untuk orang yang memiliki jerawat akan disesuaikan dengan kategori tingkat keparahan dan lokasi jerawatnya.

“Semakin parah dan luas lokasi jerawat, maka diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan, mulai dari pemberian resep obat topikal atau oles, oral dan tindakan medis yang diperlukan,” ujarnya.

Anthony menambahkan, setelah jerawat ditangani dengan tepat melalui skin treatment yang disesuaikan dengan kategori keparahan dan luas lokasi jerawat tersebut, maka bisa dilanjutkan dengan skin care sebagai perawatan wajah kondisi normal.

Ia menekankan, dikhawatirkan jika wajah dengan jerawat hanya diberi skin care, justru bisa memicu kondisi keparahan jerawat di wajah Anda, apalagi jika tidak sesuai indikasi pemicu utama jerawat tersebut.

Baca juga: 5 Penyebab Jerawat yang Perlu Anda Waspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com