Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megalodon Tumbuh Lebih Besar di Lingkungan Perairan Dingin, Studi Jelaskan

Kompas.com - 07/03/2022, 19:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa megalodon mampu tumbuh menjadi ukuran yang lebih besar ketika hidup di lingkungan lebih dingin daripada daerah yang hangat.

Hasil tersebut didapat setelah profesor paleobiologi, Kenshu Shimada meninjau kembali pola ukuran tubuh Otodus megalodon yang hidup di seluruh dunia sekitar 15 hingga 3,6 juta tahun yang lalu.

Seperti dikutip dari Phys, Senin (7/3/2022) Otodus megalodon biasanya digambarkan sebagai hiu raksasa yang mengerikan dalam film maupun novel sains fiksi.

Secara ilmiah ukuran megalodon disebut dapat tumbuh setidaknya hingga 15 meter.

Namun, sebenarnya ukuran spesies hiu purba ini belum diketahui secara pasti karena hanya diperkirakan berdasarkan gigi serta tulang belakangnya.

Baca juga: Seperti Apa Rupa Hiu Megalodon? Secara Ilmiah Masih Misteri

Dalam studi baru, megalodon berukuran super dan tumbuh lebih besar saat di lingkungan perairan dingin ini, peneliti memeriksa kembali catatan mengenai gigi megalodon dengan perkiraan total panjang tubuh mereka.

"Temuan kami menunjukkan pola ukuran tubuh fosil hiu yang sebelumnya tak diketahui, mengikuti pola ekologi berbasis geografi yang dikenal sebagai aturan Bergmann," kata Shimada.

Aturan Bergmann diperkenalkan oleh ahli biologi Jerman Carl Bergman pada pertengahan 1800-an.

Aturan Bergmann adalah generalisasi luar yang menjelaskan bahwa hewan yang lebih besar berkembang di iklim yang lebih dingin.

Hal itu seperti yang mungkin terjadi pada megalodon yang dapat tumbuh lebih besar di perairan dingin.

Baca juga: Studi Baru Sebut Ukuran Hiu Purba Megalodon Jauh Lebih Besar dari Perkiraan

Ilustrasi Megalodon, hiu purba, hiu raksasa, hewan laut purba.Mary Parrish, Smithsonian, National Museum of Natural History Ilustrasi Megalodon, hiu purba, hiu raksasa, hewan laut purba.

Megalodon tumbuh lebih besar di perairan dingin tersebut, lantaran dengan ukurannya yang semakin besar dapat membantu mereka mempertahankan panas lebih efisien dibandingkan dengan tubuh yang lebih kecil.

"Para ilmuwan terus menerus mencari aturan kehidupan yang membantu kita memprediksi pola alami dan tampaknya aturan Bergmann bisa diterapkan pada megalodon," ungkap Victor Perez, rekan penulis dan ahli paleontologi dari Calvert Marine Museum di Maryland.

Salah satu buktinya bisa dilihat dari beberapa situs yang sebelumnya diidentifikasi sebagai tempat perkembangbiakan megalodon.

Di tempat tersebut peneliti menemukan gigi megalodon yang rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan lokasi megalodon lainnya.

Tempat tersebut menurut peneliti terletak di dekat khatulistiwa, di mana air otomatis akan lebih hangat.

Baca juga: Fakta Lain Megalodon Ditemukan, Hiu Purba Kanibal Saudara Sendiri

"Masih ada kemungkinan megalodon memanfaatkan tempat tersebut untuk membesarkan hiu muda. Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa gigi megalodon yang kecil itu merupakan bukti bahwa ukuran hiu akan lebih kecil karena suhu yang lebih hangat," papar Harry Maisch, peneliti lain yang terlibat dalam studi.

Shimada pun menyimpulkan penelitian ini menunjukkan bahwa tak semua individu megalodon yang hidup di Bumi tumbuh dengan ukuran raksasa yang sama.

"Megalodon yang menghuni lingkungan yang lebih dingin bisa tumbuh hingga berukuran 18-20 meter," paparnya.

Studi megalodon tumbuh lebih besar di perairan dingin ini telah dipublikasikan di jurnal Historical Biology.

Baca juga: Apakah Hiu Megalodon Benar-benar Sudah Punah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com