Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petakan Kerentanan Tanah, BMKG Lakukan Survei Pasca-guncangan Gempa Bumi di Pasaman Barat

Kompas.com - 28/02/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah melakukan survei usai gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) lalu.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa survei gempa ini dilakukan untuk memetakan tingkat kerentanan tanah, terhadap guncangan gempa yang diverifikasi dengan pemetaan tingkat kerusakan bangunan.

Sementara, tingkat kerentanan tanah dipetakan dengan melakukan pengukuran terhadap berbagai jenis tanah maupun batuan di sekitar pusat gempa.

Saat ini, BMKG terus memonitor dan memetakan gempa-gempa susulan, guna memperkirakan kapan gempa bumi susulan akan berakhir.

Baca juga: 5 Fakta Gempa Pasaman Barat, Termasuk Sudah 62 Kali Susulan Sampai Hari Ini

Adapun hasil survei gempa bumi disiapkan untuk direkomendasikan kepada pemerintah daerah, agar secara ketat memerhatikan "building code" sebagai standar bangunan tahan gempa, terutama pada zona-zona yang rentan mengalami guncangan gempa.

Kemudian, dari hasil pengukuran ini akan dipetakan secara faktual zona mana saja yang rentan mengalami guncangan kuat di kemudian hari.

“Nantinya akan terverifikasi, mana-mana daerah dengan tingkat kerentanan atau guncangan tinggi, menengah, dan rendah, sebagai informasi bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan kembali wilayah,” papar Dwikorita dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Dwikorita juga mengimbau kepada para korban gempa untuk kembali ke rumah masing-masing, jika kondisi rumah masih utuh dan berkategori layak huni.

Selain itu, masyarakat juga bisa kembali apabila lokasi rumah berada di luar zona 200 meter dari tepi sungai, mengingat gempa-gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama semakin melemah.

"Tidak usah percaya hoaks atau kabar bohong yang sengaja disebarkan untuk menakut-nakuti masyakarat. Pastikan informasi yang diperoleh valid langsung dari BMKG," ungkap Dwikorita.

"Silakan pantau terus kanal-kanal komunikasi BMKG. Bukan hanya update soal gempa, namun juga kondisi cuaca dan peringatan dini," sambung dia.

Dalam survei lapangan tersebut, Dwikorita juga didampingi oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik Rahmat Triyono, Kepala Balai Besar Wilayah 1 BMKG Darmawan, serta Koordinator BMKG provinsi, dan lima kepala stasiun BMKG di wilayah Sumatera Barat.

BMKG pun telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bupati Kabupaten Pasaman Barat beserta jajarannya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, Kepala Dinas Kominfo, serta bekerja sama dengan Tim Balai Wilayah Sungai setempat.

Baca juga: BMKG Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi Pasca Gempa Bumi di Pasaman Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com