Minyak alami kulit ini terdiri dari beragam komponen seperti asam lemak, squalene, kolesterol dan wax ester.
Sebum ini nantinya akan naik ke permukaan kulit lewat pori-pori di sekitar folikel rambut dan bertujuan untuk menjaga kelembapan kulit.
Sebum sebenarnya diperlukan oleh kulit, tetapi ketika dihasilkan secara berlebihan ternyata dapat menymbat pori-pori dan memunculkan jerawat.
2. Sumbatan pada kelenjar sebaseus
Sumbatan pada kelenjar sebaseus menjadi penyebab selanjutnya seseorang mengalami jerawat.
Kelenjar sebaseus terletak di bawah permukaan kulit. Kelenjar inilah yang berfungsi untuk mengeluarkan zat minyak atau sebum.
Baca juga: Arti Letak Jerawat di Wajah, Bisa Menandakan Gaya Hidup Kurang Sehat
"Karena salah satu faktor penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran keluar kelenjar sebaseus atau minyak serta produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini pada suhu panas, maka sangatlah wajar kasus penyakit jerawat sangat tinggi pada semua orang yang tinggal di daerah tropis, khususnya di Indonesia," jelasnya.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon menjadi penyebab jerawat yang lain. Untuk itu, jerawat sering dominan diidap oleh remaja. Meskipun jerawat bisa dialami oleh siapa saja dan segala umur, termasuk bayi sampai lansia.
Ketidakseimbangan hormon androgen dapat menjadi penyebab timbulnya jerawat karena dapat memicu peningkatan produksi minyak.
Hal ini juga membuat sel kulit mengeras, dan nantinya memicu penyumbatan pori-pori, sehingga sel kulit mati dan minyak berlebih tidak dapat keluar.
4. Keterlibatan bakteri P. Acnes
Bersamaan dengan terjadinya sumbatan pada kelenjar sebasues dan produksi sebum yang berlebihan itu, mengundang bakteri untuk menginfeksi yang dapat menjadi penyebab jerawat.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jerawat yang Muncul Menjelang Menstruasi