Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Varian Omicron Lebih Cepat Menular? Ahli Jelaskan

Kompas.com - 25/02/2022, 08:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah melalui dua gelombang selama pandemi virus corona berlangsung, dan saat ini kembali dilaporkan peningkatan kasus harian yang salah satunya didorong oleh varian baru Omicron.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, dibandingkan gelombang kasus varian Delta pada pertengahan 2021 dengan puncak kasus positif mencapai angka 56.000, saat ini pemerintah telah melihat adanya tren peningkatan jumlah kasus di tengah kemunculan Omicron yang menyentuh angka 64.700 pada pertengahan Februari 2022.

Pakar mikrobiologi Universitas Indonesia Amin Soebandrio menyampaikan, varian Omicron yang mulai tersebar pada November tahun lalu ini tidak mempunyai relasi dengan varian Delta yang muncul pada gelombang kedua.

Baca juga: Subvarian BA.2 Omicron Meningkat, Studi Ungkap Tanda-tanda Keparahan

Akan tetapi, varian ini mempunyai jumlah mutasi yang lebih banyak dibandingkan dengan virus-virus sebelumnya, sehingga Omicron mampu beradaptasi dengan lingkungan yang menyebabkan penularan terjadi lebih cepat.

Tidak seluruh mutasi menguntungkan virus. Pada kasus Omicron, mutasi yang ada telah membuat varian ini tidak menimbulkan morbiditas atau gejala klinis yang berat.

“Pada dasarnya, risiko infeksi memiliki rumus, yaitu keganasan virus dikalikan dengan dosis virus, kemudian dibagi dengan kekebalan. kekebalan tersebut terbentuk dari vaksinasi maupun infeksi alami ketika seseorang terpapar virus,” ujar Amin dalam Webinar DBS Indonesia pada Kamis (24/2/2022).

Amin menambahkan, studi yang dilakukan FKM UI, Kementerian Kesehatan, dan LBM Eijkman menemukan, lebih dari 70 persen populasi masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi, walaupun belum pernah dinyatakan positif Covid-19 maupun divaksinasi.

Sementara itu, 90 persen populasi telah terinfeksi Covid-19 dan divaksinasi, mempunyai antibodi ini.

“Ini menunjukkan bahwa kekebalan terhadap virus telah terbentuk dalam masyarakat Indonesia,” papar Amin.

Baca juga: 3 Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com