Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron, Apa Saja?

Kompas.com - 15/02/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengingat varian Omicron bergerak secara berbeda dari varian lainnya, memunculkan kekhawatiran akan gejala bervariasi dari pasien yang terpapar infeksinya.

Meskipun mayoritas pasien melaporkan gejala seperti pilek ringan atau lebih parah, terdapat setidaknya tiga gejala tidak biasa yang turut dikeluhkan oleh pasien Omicron.

Pakar penyakit menular terkemuka Organisasi Kesehatan Masyarakat (WHO) Dr Maria Van Kerkhove menyampaikan, orang yang terinfeksi Omicron dapat mempunyai berbagai gejala, tapi ada yang sama sekali tidak menunjukkan gejala tertentu.

Baca juga: Gejala Omicron, Cara Menentukan, Waktu Tes, dan Perawatan Rumah Sakit...

Beberapa orang dapat mengembangkan penyakit parah, bahkan varian terbaru yang masuk daftar variant of concern (VoC) WHO ini juga sudah menimbulkan kematian.

“Rata-rata kita tahu bahwa risiko rawat inap lebih rendah jika terinfeksi Omicron dibandingkan Delta. Tapi ini tidak berarti Omicron merupakan penyakit ringan,” ujar Van Kerkhove seperti dikutip dari Live Mint, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, selama gelombang Omicron, kematian selama 5 minggu berturut-turut mengalami peningkatan.

Apa saja gejala baru Omicron yang dilaporkan?

Sebuah studi oleh aplikasi pelacak Zoe COVID yang berbasis di Inggris, gejala yang paling banyak dilaporkan untuk mayoritas pasien Omicron antara lain pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah.

Adapun gejala baru yang dikeluhkan pasien Omicron berkaitan dengan gejala gastrointestinal seperti diare, tidak nafsu makan, dan sakit perut.

“Belum tentu gejala yang ditimbulkan Omicron lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya. Mayoritas penduduk Inggris saat ini sudah divaksinasi dua atau tiga kali, yang memiliki efek perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan rawat inap,” ujar Zoe COVID.

Anehnya, terdapat lebih sedikit kasus dari infeksi Omicron mengalami gejala umum dari virus corona seperti batuk, demam, dan kehilangan penciuman.

Rentang gejala yang ditimbulkan semakin meluas, membuat diagnosis penyakitnya menjadi lebih sulit. Gejala yang bervariasi dari setiap orang kemungkinan besar bergantung pada status vaksinasi, kekebalan tubuh, penyakit penyerta, dan lainnya.

Baca juga: Waspada Gejala Omicron pada Balita, Anak-anak, Dewasa, dan Lansia

Vaksinasi

Vak Kherkove menegaskan, perbedaan dari individu yang mendapatkan satu dosis vaksin, dua dosis, atau tiga dosis sangat signifikan.

“Ada pengurangan yang signifikan dari rawat inap dan kematian di antara meraka yang divaksinasi,” tulisnya.

Untuk itu, setiap orang yang memang memenuhi syarat menerima suntikan vaksin Covid-19, diimbau untuk segera mendapatkan vaksinnya.

“Saya pikir vaksinasi salah satu faktor terbesar yang benar-benar penting,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com