Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Omicron, Cara Menentukan, Waktu Tes, dan Perawatan Rumah Sakit...

Kompas.com - 12/02/2022, 18:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merebaknya varian Omicron di Indonesia telah memunculkan gelombang baru infeksi Covid-19, dengan kasus harian mengalami tren kenaikan.

Setiap orang harus lebih waspada akan gejala infeksi Omicron karena mirip dengan flu. Banyak kasus infeksi Omicron yang tidak melaporkan kehilangan kemampuan membau dan merasa.

Gejala infeksi Omicron relatif lebih ringan dibandingkan varian Delta, tapi juga dilaporkan kasus dengan gejala parah terutama bagi orang yang belum divaksin atau pasien komorbid.

Virus baru yang masuk dalam variant of concern (VoC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah dilaporkan menyebabkan kasus kematian.

Baca juga: WHO: Subvarian BA.2 Son of Omicron Akan Meningkat Secara Global

Apa saja ciri-ciri gejala Omicron?

Merangkum pemberitaan-pemberitaan sebelumnya, gejala varian omicron pada anak-anak dan orang dewasa hampir serupa.

Ciri-ciri gejala Omicron yang paling umum baik pada balita, anak-anak, dewasa dan lansia antara lain pilek, sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan.

Pada balita, kemungkinan akan mengalami batuk yang terdengar keras atau croup, yaitu infeksi saluran pernapasan bagian atas. Kondisi ini dapat disertai demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik.

Sementara itu, pada anak-anak, dewasa, dan lansia; gejala yang muncul dapat disertai mual atau diare.

Penting untuk diketahui, apabila terdapat gejala sesak napas, bibir menjadi biru, dan kejang, maka kondisi ini perlu diwaspadai.

Lansia tergolong kelompok rentan yang mudah terkena gejala yang lebih berat, terlebih ketika kondisi tubuh lemah. Biasanya lansia mempunyai risiko penyakit penyerta (komorbid), sehingga yang terinfeksi disarankan untuk dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pemantauan dan menghindari komplikasi lanjut.

Baca juga: Waspada Gejala Omicron pada Balita, Anak-anak, Dewasa, dan Lansia

Bagaimana untuk mengetahui infeksi Omicron?

Telah ditegaskan bahwa infeksi positif Covid-19 yang terjadi saat ini tidak langsung dianggap sebagai varian Omicron.

“Tidak langsung dianggap Omicron, tetap kita katakan Covid-19. Sambil dilihat pola distribusi dari sampling yang diambil,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat dikonfirmasi Kompas.com, 5 Februari 2022.

Pemantauan pola distribusi dari sample yang diambil dilakukan melalui surveilans whole genome sequencing (WGS) untuk menentukan jenis virusnya.

Terlepas dari varian virusnya, seluruh pasien positif Covid-19 tetap harus melakukan isolasi sesuai ketentuan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Infeksi Omicron? Ini Penjelasan Kemenkes

Kapan harus tes Covid-19?

Seseorang yang mengalami gejala klinis dari infeksi, seperti demam, sakit tenggorokan, dan panas dingin dapat melakukan tes pemeriksaan RT-PCR Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com