Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Lebih Berisiko Mengalami Hipertensi Daripada Laki-laki, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 19/02/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Hipertensi pada perempuan usia dewasa muda

Sementara untuk hipertensi pada perempuan usia dewasa muda, erat kaitannya dengan penggunaan obat kontrasepsi hormonal. Hal ini akhirnya dapat meningkatkan risiko meningkatnya tekanan darah perempuan.

"Pada perempuan yang awalnya tidak memiliki hipertensi angkanya rendah antara 2 sampai 5 persen, tapi kalau perempuan yang sudah ada hipertensi dan mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal angkanya meningkat sampai 16 persen," ucapnya. 

Perlu diketahui, tekanan darah tinggi pada kelompok usia ini tidak semata-mata disebabkan karena konsumsi obat kontrasepsi hormonal, tetapi dapat dipengaruhi kebiasaan merokok, usia, serta obesitas.

"Tekanan darah sebaiknya diperiksa sebelum dan setiap tiga bulan sesudah penggunaan pil kontrasepsi," terang dr Siska.

Kendati demikian, umumnya tekanan darah akan kembali normal setelah pil kontrasepsi dihentikan.

Baca juga: 8 Macam Obat Hipertensi, Mana yang Terbaik

Penyebab lain perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi, yakni saat tekanan darah yang juga biasanya meningkat saat menopause. Secara bertahap angka kejadian hipertensi pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki.

"Hilangnya efek relaksasi pembuluh darah yang diperantarai estrogen menjadi salah satu jalur penyebab utama, walaupun bukan satu-satunya," kata Siska.

Kemudian, terdapat faktor lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi pasca menopause, di antaranya: 

  • Perubahan sistem renin-angiotensin yang mengatur hormon tekanan darah dan keseimbangan cairan
  • Meningkatnya obesitas dan sindroma metabolik
  • Inflamasi atau peradangan kronis
  • Peningkatan sensitivitas terhadap garam

"Sebagian besar risiko tidak menular diturunkan dengan olahraga, dan ini tentunya berkorelasi dengan perpanjangan harapan hidup," ujar Siska.

Dia juga menyampaikan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan risiko hipertensi, penyakit jantung, stroke, kanker, demensia, osteoporosis, depresi dan diabetes sebanyak 20 hingga 30 persen.

Baca juga: Alami Hipertensi Stage 2, Haruskah Minum Obat Setiap Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com