Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Burung Hitam Jatuh dari Langit, Ahli Duga karena Serangan Pemangsa

Kompas.com - 19/02/2022, 13:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dilaporkan surat kabar lokal El Heraldo de Chihuahua, seorang dokter hewan menuturkan insiden tersebut terjadi akibat tingkat polusi yang tinggi, penggunaan pemanas kayu bakar, bahan kimia pertanian, dan cuaca dingin di area ini.

Sementara, ahli lainnya mengatakan ratusan burung hitam kepala kuning mati karena tersengat listrik saat bertengger di kabel listrik.

Namun, dosen biologi konservasi di Manchester Metropolitan University, Dr Alexander Lees menepis anggapan tersebut. Senada dengan Broughton, Lees berkata bahwa burung-burung yang mati itu kemungkinan besar telah diserang oleh burung pemangsa lainnya.

"Menurut saya, dan dilihat dari video tidak ada toksikologi, penyebab yang paling mungkin adalah kawanan itu bergerak untuk menghindari pemangsa dan menabrak tanah," katanya.

Baca juga: Burung yang Bermigrasi Punya Warna Bulu Lebih Pucat, Kenapa Bisa Begitu?

“Sepertinya selalu ada respons untuk menyalahkan polutan lingkungan, tetapi tabrakan (hewan) dengan infrastruktur sangat umum terjadi," sambung dia.

Di sisi lain, insiden burung jatuh dari langit bukan lah hal yang pertama kali terjadi. Pasalnya hal serupa pernah terjadi pada Desember 2019 silam, di mana sebanyak 225 burung jalak di Anglesey dilaporkan mati.

Para ahli pada saat itu menduga ratusan burung yang mati itu dikejar oleh burung pemangsa, tetapi gagal untuk berhenti tepat waktu.

Terkait dengan hal ini, Lees menjelaskan ketika berada di dalam kawananannya, burung-burung mengikuti gerakan burung yang ada di depannya. Maka, tidak menutup kemungkinan saat burung yang di depan bergerak ke arah tertentu, maka yang lainnya akan mengikuti.

Baca juga: Kenapa Bulu Burung Macaw Berwarna-warni?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com