Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Apa Itu Batu Andesit? | IDAI Ungkap Kasus Covid-19 Anak Meningkat 1000 Persen | Zaskia Sungkar Operasi Pengangkatan Saluran Tuba Falopi

Kompas.com - 11/02/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Konflik warga Desa Wadas, Purworejo, memanas, terkait rencana penambangan batu andesit untuk pembangunan bendungan. Berita ini menjadi salah satu populer Sains sepanjang Kamis (10/2/2022) hingga Jumat (11/2/2022) pagi ini.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (9/2/2022), warga Wadas yang ditangkap polisi dalah mereka yang bersikeras menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu andesit.

Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas ini, rencananya akan digunakan sebagai material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten Purworejo.

Selain informasi tersebut, laporan data kasus Covid-19 pada anak di Indonesia yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjadi salah satu berita populer Sains.

IDAI mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 pada anak-anak di Indonesia meningkat hingga 1000 persen.

Berita populer Sains lainnya, yakni pernyataan Zaskia Sungkar, dalam sebuah wawancara yang mengungkapkan bahwa dirinya menjalani operasi pengangkatan saluran tuba falopi.

Pasalnya, terjadi perlengketan tuba falopi, sehingga prosedur operasi pengangkatan organ tersebut harus dilakukan isteri Irwansyah.

Kabar lain dari artis, Atiqah Hasiholan, yang mengungkapkan bahwa dia mendapat tiga hasil tes Covid-19 dari tiga tempat berbeda, yang tidak sama dalam sehari. Hal ini diungkapkan oleh Atiqah melalui unggahan di Insta Story di akun pribadi miliknya.

Ahli biologi molekuler pun turut menanggapi kasus Atiqah Hasiholan dengan hasil tes Covid-19 yang tidak sama ini.

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (10/2/2022) hingga Jumat (11/2/2022) pagi ini.

Apa itu batu andesit yang jadi konflik warga Wadas?

Rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menimbulkan konflik antara warga setempat dan aparat kepolisian.

Pengguna media sosial juga meramaikan tagar #SaveWadas #WadasMelawan #WadasTolakTambang, usai tersebarnya video terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas tersebut.

Akibat konflik yang terjadi, sejumlah warga Wadas ditangkap polisi, yang mana mereka adalah warga yang bersikeras menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu andesit.

Adapun batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas ini rencananya akan digunakan sebagai material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten Purworejo.

Apa itu batu andesit?

Peneliti utama bidang Geologi (petrologi dan geoheritage) BRIN-Karangsambung, Ir Chusni Ansori, MT, mengatakan, batu andesit termasuk batuan beku intrusi yang terbentuk di dalam Bumi.

Batuan andesit ini, menurutnya, memiliki warna keabu-abuan karena bersifat intermediate. Batu andesit seperti yang ada di Desa Wadas berkaitan dengan aktivitas vulkanik pada busur-busur vulkanik atau volcanic arc.

Di wilayah Jawa, batuan tersebut terbentuk memanjang mulai dari Jawa barat hingga Jawa Timur.

"Batuan andesit bisa ditemukan sebagai tubuh intrusi di dalam Bumi yang kemudian terangkat dan tersingkap di permukaan, atau bisa juga sebagai bongkah dalam breksi vulkanik (bekas aliran lahar) yang tersebar banyak di pulau Jawa," papar Chusni kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Batu andesit adalah batuan yang tersusun dari mineral utama, seperti feldspar, piroksin, yang kadang kala disusun pula oleh kuarsa serta horblenda.

Selengkapnya berita populer Sains, terkait apa itu batu andesit yang menjadi konflik warga Desa Wadas, dapat disimak di sini.

Baca juga: Apa Itu Batu Andesit yang Jadi Konflik Warga di Desa Wadas?

IDAI ungkap kasus Covid-19 anak meningkat 1000 persen

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, kasus Covid-19 pada anak di Indonesia terus meningkat, bahkan sampai 1.000 persen dibandingkan Januari 2022.

"Jadi kalau dari Januari (ke Februari) naik 10 kali lipat atau 1.00 persen lebih. Kalau dari pekan kemarin naik 300 persen," kata Piprim.

IDAI mencatat data kasus Covid-19 pada anak-anak per 7 Februari 2022, meningkat 1.000 persen atau 10 kali lipat dari kasus pada Januari 2022.

Kasus Covid-19 anak tercatat sebanyak 676 kasus pada 24 Januari 2022. Kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak ini terus mengalami tren naik yang cukup tajam.

Data per 31 Januari 2022, konfirmasi positif Covid-19 pada anak di Indonesia menjadi 2.775 kasus dan meningkat signifikan lagi sampai pada 7 Februari 2022 yang sudah mencapai 7.190 kasus Covid-19 pada anak.

Berita populer Sains terkait data IDAI yang menunjukkan meningkatkan kasus Covid-19 pada anak di Indonesia dapat dibaca di sini.

Baca juga: IDAI Ungkap Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Meningkat 1.000 Persen

Zaskia Sungkar jalani operasi pengangkatan tuba falopi

Zaskia Sungkar mengungkapkan bahwa telah menjalani operasi pengangkatan saluran tuba falopi. Prosedur itu dilakukan karena adanya perlengketan di saluran tersebut.

Istri dari Irwansyah itu mengaku sudah tidak bisa hamil secara normal lagi, usai pengangkatan kedua tuba falopi.

Pengangkatan tuba falopi ini, berlangsung setelah dia menyelesaikan program hamil.

Zaskia Sungkar pun sebelumnya dikabarkan menderita endometriosis yang membuat dirinya sulit untuk hamil.

Tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan rahim dengan ovarium atau indung telur wanita.

Terkait dengan perlengketan tuba falopi yang dialami Zaskia Sungkar, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi Primaya Evasari Hospital, dr Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG (K) FER MARS, menjelaskan, tuba falopi berfungsi mempertemukan sperma dengan sel telur untuk pembuahan.

Lebih lengkap tentang prosedur pengangkatan saluran tuba falopi yang dijalani Zaskia Sungkar tersbeut, dapat disimak di sini.

Baca juga: Zaskia Sungkar Jalani Operasi Pengangkatan Saluran Tuba Falopi, Prosedur Apa itu?

Belajar dari Kasus 3 Kali tes PCR Atiqah Hasiholan

Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tes swab PCR berulang kali dalam waktu sehari, hanya karena ingin mendapatkan hasil yang sesuai keinginan.

Hal ini disampaikan oleh Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022) saat menanggapi kasus viral aktris Atiqah Hasiholan.

Atiqah mengungkapkan, bahwa dirinya mendapatkan hasil tes swab yang tidak sama dari 3 tempat berbeda, padahal ia melakukan ketiga tes itu di hari yang sama.

Ahmad mengatakan, melakukan tes swab PCR itu tidak perlu dilakukan berulang kali hanya karena tidak yakin dengan hasil tes positif Covid-19, padahal tidak bergejala.

Sehingga, melakukan tes berulang kali demi mencari pembenaran bahwa dirinya negatif dari infeksi Covid-19.

Selengkapnya, berita populer Sains terkait kasus tiga kali tes PCR Atiqah Hasiholan ini dapat dibaca di sini.

Baca juga: Belajar dari Kasus Atiqah Hasiholan, Perlukah Melakukan 3 Kali Tes PCR dalam Sehari?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com