Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan GERD dan Maag

Kompas.com - 10/02/2022, 18:09 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap bahwa maag dan GERD adalah satu permasalahan kesehatan yang sama. Padahal kedua penyakit ini berbeda, kendati sama-sama merupakan gangguan pada lambung.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Gastroenterologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, dalam webinar bertajuk Apakah benar GERD tidak mengancam Jiwa: Harapan baru untuk tingkatkan kesembuhan dan mencegah kekambuhan GERD.

Lantas, apa perbedaan GERD dan maag?

Dipaparkan Prof Ari, pada saat seseorang mengalami maag, maka asam lambung tidak akan naik hingga kerongkongan atau esofagus. Biasanya, isi atau asam lambung hanya naik di sekitar lambung saja jika ada faktor yang pemicunya.

Sebaliknya, pada Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) asam lambung bisa naik lalu berbalik ke kerongkongan dan menyebabkan dua gejala utama seperti sensasi terbakar atau panas di dada (heartburn), maupun mulut terasa pahit.

"Jadi kalau asam lambung cuma di lambung saja (tidak naik ke kerongkongan), meningkat hanya di lambung saja, itu penyakit maag. Tapi kalau asam lambung sudah naik ke atas, balik lagi sampai esofagus maka kita bilang GERD," kata Ari, Kamis (10/2/2022).

Dia menambahkan, pasien yang merasakan beberapa gejala dari naiknya asam lambung akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah orang tersebut mengalami maag atau justru GERD.

Baca juga: Gejala Kanker Lambung Mirip Maag dan Gerd, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Apabila setelah diperiksa ternyata pasien mengeluhkan dua gejala tersebut, dan berdasarkan pemeriksaan dokter THT ditemukan ada asam lambung yang naik sampai ke kerongkongan, artinya mengindikasikan GERD.

Untuk diketahui, GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Kondisi itu bisa disebabkan karena melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik.

Sementara dispepsia atau maag adalah penyakit berupa ras nyeri disertai panas yang terjadi di lambung.

Gejala GERD dan maag

Penyakit GERD dan maag terjadi karena munculnya gangguan di lambung, namun gejala keduanya cukup berbeda. Umumnya, pasien GERD mengeluhkan gejala heartburn setelah makan dan bisa memburuk saat malam hari.

Sebab, Prof Ari berkata, asam lambung cenderung naik ketika malam dan bahkan bisa mengganggu kualitas tidur pasien.

Di sisi lain, dia menegaskan bahwa meski masyarakat kerap menganggap sama, perbedaan GERD dan maag bisa dibedakan berdasarkan gejalanya.

Baca juga: Live Facebook Kompas.com: Apa Sih Bedanya GERD dan Maag?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com