Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9.200 Spesies Pohon di Dunia yang Belum Ditemukan, Studi Jelaskan

Kompas.com - 02/02/2022, 19:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Meski begitu, analisis ini memberikan wawasan baru yang penting tentang distribusi dan kemunculan pohon di seluruh dunia.

Peneliti memperkirakan pada skala benua, sekitar 43 persen dari semua spesies pohon di Bumi ada di Amerika Selatan.

Kemudian diikuti Eurasia (22 persen), Afrika (16persen), Amerika Utara (15 persen), dan Oseania (11 persen).

"Kemungkinan akan ada lebih banyak spesies yang belum ditemukan di Amerika Selatan daripada benua mana pun," kata Liang.

Amerika Selatan juga memiliki jumlah spesies langka tertinggi (sekitar 8.200 spesies), dan persentase tertinggi (49 persen) spesies endemik yang tidak ditemukan di benua lain.

Baca juga: Hyperion, Pohon Tertinggi di Dunia yang Hampir Ditebang

 

"Di luar 27.000 spesies pohon yang diketahui di Amerika Selatan, mungkin ada 4.000 spesies lain yang belum ditemukan di sana," kata ahli ekologi hutan Peter Reich dari University of Michigan.

Hal tersebut menjadikan konservasi hutan sebagai prioritas utama di Amerika Selatan, terutama mengingat krisis hutan tropis saat ini dari dampak antropogenik seperti penggundulan hutan, kebakaran, dan perubahan iklim.

Peneliti pun menyebut sangat penting untuk segera mengidentifikasi keanekaragaman pohon sesegera mungkin sehingga dapat melindungi spesies yang terancam dengan lebih baik dari perubahan yang membahayakan mereka.

"Semakin baik informasinya maka semakin baik pula kami dapat menginformasikan rencana nasional dan internasional untuk prioritas konservasi serta pengelolaan keanekaragaman hayati," tambah Andy Marshall, peneliti hutan dari University of the Sunshine Coast, Australia.

Studi global tentang temuan 9.200 spesies pohon di dunia belum ditemukan ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS.

Baca juga: Pohon Ketapang, Pohon Teduh dengan Segudang Manfaat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com