Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9.200 Spesies Pohon di Dunia yang Belum Ditemukan, Studi Jelaskan

Kompas.com - 02/02/2022, 19:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah upaya ambisius pertama kali dilakukan untuk memperkirakan berapa banyak jenis pohon yang ada di Bumi. Ternyata, studi global mengungkapkan bahwa ada 9.200 spesies pohon yang belum ditemukan.

Hasil penelitian internasional yang melibatkan lebih dari 100 ilmuwan ini memperkirakan total ada sekitar 73.000 spesies pohon di Bumi.

Namun sejauh ini, hanya sekitar 64.000 spesies pohon saja yang sudah didokumentasikan.

Sedangkan sisanya setara dengan sekitar 9.200 spesies pohon, belum ditemukan dan sejauh ini luput dari perhatian serta studi ilmiah.

"Kami menggabungkan kumpulan data individu menjadi satu kumpulan data global yang sangat besar dari data tingkat pohon," kata ahli ekologi hutan kuantitatif Jingjing Liang dari Perdue University.

Baca juga: Nama Leonardo DiCaprio Diabadikan untuk Pohon Langka di Kamerun

 

Mengutip Science Alert, Selasa (1/2/2022) menghitung jumlah spesies pohon di seluruh dunia seperti teka-teki dengan potongan-potongan yang tersebar di seluruh dunia.

Teka-teki tersebut kemudian digabungkan dengan menggunakan dua kumpulan data pohon besar, yakni dari Global Biodiversity Initiative dan TreeChange.

Dengan penyesuaian statistik yang memperhitungkan kekayaan komparatif bioma di berbagai wilayah, peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan ada sekitar 9.200 spesies pohon yang belum ditemukan.

Namun peneliti sepenuhnya mengakui, bahwa hasil studi 9.200 pohon belum ditemukan tersebut adalah perkiraan berdasarkan data spesies pohon yang kurang lengkap, termasuk area di mana pemetaan dan analisis jenis pohon terbatas.

Baca juga: Pohon Tertua di Dunia, Usianya Hampir 5.000 Tahun

Ilustrasi pohon, ilustrasi bunga - Pohon bernama Forest Pansy atau Eastern Redbud (Cercis canadensis).SHUTTERSTOCK / Sari ONeal Ilustrasi pohon, ilustrasi bunga - Pohon bernama Forest Pansy atau Eastern Redbud (Cercis canadensis).

Meski begitu, analisis ini memberikan wawasan baru yang penting tentang distribusi dan kemunculan pohon di seluruh dunia.

Peneliti memperkirakan pada skala benua, sekitar 43 persen dari semua spesies pohon di Bumi ada di Amerika Selatan.

Kemudian diikuti Eurasia (22 persen), Afrika (16persen), Amerika Utara (15 persen), dan Oseania (11 persen).

"Kemungkinan akan ada lebih banyak spesies yang belum ditemukan di Amerika Selatan daripada benua mana pun," kata Liang.

Amerika Selatan juga memiliki jumlah spesies langka tertinggi (sekitar 8.200 spesies), dan persentase tertinggi (49 persen) spesies endemik yang tidak ditemukan di benua lain.

Baca juga: Hyperion, Pohon Tertinggi di Dunia yang Hampir Ditebang

 

"Di luar 27.000 spesies pohon yang diketahui di Amerika Selatan, mungkin ada 4.000 spesies lain yang belum ditemukan di sana," kata ahli ekologi hutan Peter Reich dari University of Michigan.

Hal tersebut menjadikan konservasi hutan sebagai prioritas utama di Amerika Selatan, terutama mengingat krisis hutan tropis saat ini dari dampak antropogenik seperti penggundulan hutan, kebakaran, dan perubahan iklim.

Peneliti pun menyebut sangat penting untuk segera mengidentifikasi keanekaragaman pohon sesegera mungkin sehingga dapat melindungi spesies yang terancam dengan lebih baik dari perubahan yang membahayakan mereka.

"Semakin baik informasinya maka semakin baik pula kami dapat menginformasikan rencana nasional dan internasional untuk prioritas konservasi serta pengelolaan keanekaragaman hayati," tambah Andy Marshall, peneliti hutan dari University of the Sunshine Coast, Australia.

Studi global tentang temuan 9.200 spesies pohon di dunia belum ditemukan ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS.

Baca juga: Pohon Ketapang, Pohon Teduh dengan Segudang Manfaat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com