"Secara biologis, ya (bisa terjadi koinfeksi), mungkin saja terinfeksi varian Omicron dan Delta sekaligus," terang Adalja.
Untuk diketahui, tiga kasus infeksi dua varian virus corona yang telah disebutkan tersebut sejauh ini belum memiliki bukti terkait penyebab infeksi virus bersamaan.
Akan tetapi, Russo menjelaskan bagaimana dua varian virus dapat menginfeksi manusia secara bersamaan.
Misalnya, apabila seseorang terpapar varian Omicron berada dalam satu ruangan dengan orang yang terinfeksi varian Delta, maka virus akan disebarkan melalui udara. Sehingga seseorang akan terpapar dua varian virus tersebut.
Baca juga: Risiko Rawat Inap Varian Omicron Lebih Rendah Dibandingkan Delta, Studi Jelaskan
Hal ini menurutnya bisa terjadi karena varian Omicron menginfeksi beberapa sel, kemudian varian Delta menginfeksi sel lainnya.
"Setiap kali virus memasuki tubuh, partikelnya tidak akan mengikat setiap sel. Jadi dalam koinfeksi, jenis virus yang berbeda dapat mengikat sel yang berbeda pada waktu yang sama," jelas Russo.
Dia menambahkan, bahwa seseorang bisa saja terinfeksi lebih banyak varian Delta daripada Omicron, maupun sebaliknya.
Di samping itu, tak hanya bisa terinfeksi varian Delta dan Omicron, bahkan Adalja menuturkan bahwa manusia juga bisa tertular kedua strain secara berturut-turut.
Baca juga: Laporan Awal, Varian Omicron Lebih Ringan Dibanding Varian Delta