Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2022, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Mereka dibuat dan disekresikan oleh jaringan atau kelenjar endokrin untuk kemudian diangkut dalam darah ke jaringan atau organ target mereka, di mana mereka mengikat reseptor protein pada permukaan sel.

Hormon dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, yakni:

  • Protein dan peptida: Terbuat dari rantai asam amino.
  • Steroid: Terbuat dari kolesterol lemak. Contohnya adalah hormon seks, testosteron dan estrogen, berbasis steroid.
  • Amina: Terbuat dari asam amino triptofan atau tirosin individu, yang membantu memproduksi hormon yang berkaitan dengan tidur dan metabolisme.

Baca juga: 5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein

4. Menyediakan struktur

Beberapa protein berserat dan menyediakan sel dan jaringan. Protein ini termasuk keratin, kolagen, dan elastin, yang membantu membentuk kerangka ikat struktur tertentu dalam tubuh.

Keratin adalah protein struktural yang ditemukan di kulit, rambut, dan kuku.

Kolagen adalah protein paling melimpah di tubuh dan merupakan protein struktural tulang, tendon, ligamen, dan kulit.

Elastin beberapa ratus kali lebih fleksibel daripada kolagen. Elastisitas yang tinggi memungkinkan banyak jaringan di tubuh kembali ke bentuk semula setelah meregang atau berkontraksi, seperti rahim, paru-paru, dan arteri.

5. Menyeimbangkan cairan

Fungsi protein yang berikutnya adalah mengatur proses tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan.

Baca juga: 7 Alasan Berat Badan Susah Turun, Salah Satunya Tidak Cukup Protein

Albumin dan globulin adalah protein dalam darah manusia yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan menyerap dan menahan air.

Jika seseorang tidak mengonsumsi cukup protein, kadar albumin dan globulin dalam darah akan menurun.

Akibatnya, protein tidak dapat lagi menyimpan darah di pembuluh darah dan cairan dipaksa masuk ke ruang di antara sel-sel.

Saat cairan terus menumpuk di ruang di antara sel-sel, pembengkakan atau edema akan terjadi, terutama di daerah perut.

Ini adalah bentuk malnutrisi protein parah yang disebut kwashiorkor yang berkembang ketika seseorang mengonsumsi cukup kalori tetapi tidak mengonsumsi cukup protein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com