Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Dilarang, Dulu Ganja Pernah jadi Obat Anestesi sampai Simbol Budaya Hippie

Kompas.com - 12/01/2022, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Konsumsi atau penggunaan dan penjualan ganja (Cannabis sativa) atau mariyuana di Indonesia dan banyak negara merupakan hal yang dilarang.

Undang-undang secara jelas melarang ganja maupun hasil olahannya yang merupakan jenis narkotika golongan satu, sebagaimana disebutkan dalam Daftar Narkotika Glongan I di angka 8 Lampiran I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU Narkotika).

Pelarangan ganja sebagai jenis narkotika golongan satu ini juga didasarkan pada Single Convention on Narcotic Drugs tahun 1961 yang ditandatangani bersama oleh bangsa-bangsa di dunia.

Sehingga, tanaman ganja, semua tanaman genus-genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis juga dilarang.

Meskipun dilarang, tetapi konsumen atau pemakai ganja ini masih tetap ada sampai sekarang. 

Di Indonesia, penyalahgunaan ganja banyak menjerat public figure, yang terbaru yakni aktor dan penyanyi Ardhito Pramono ditangkap atas kepemilikan dan penyalahgunaan ganja.

Baca juga: Ardhito Pramono Ditangkap Pakai Ganja, Ini Efek Buruknya bagi Tubuh dan Otak

 

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Danang Setiyo mengungkapkan, Ardhito ditangkap atas kasus dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba jenis ganja, Rabu (12/1/2022).

Selain Ardhito beberapa artis tanah air juga pernah ditangkap dengan kasus yang sama yakni, Rifat Umar, Jefri Nichol dan Nunung.

Namun, tahukah Anda sebelum pada akhirnya ganja ini dilarang, penemuan ganja pada awalnya digunakan sebagai obat anestesi sampai simbol budaya Hippie?

Penemuan ganja sebagai obat anestesi

Sebelum digunakan sebagai narkoba, ganja punya sejarah yang panjang. Eksistensinya sudah tersebar di berbagai wilayah dunia. 

Barney Warf, profesor geografi di University of Kansas, menjelaskan penggunaan ganja di Asia ribuan tahun lalu. 

Ganja lebih banyak dipakai sebagai obat dan tujuan spiritual pada era premodern. Misalnya, Suku Viking dan Jerman kuno memanfaatkan ganja untuk meredakan sakit saat melahirkan dan sakit gigi,” tutur Barney, seperti dikutip dari National Geographic.

Baca juga: Tanaman Ganja, Efek, Risiko Terhadap Mental, dan Kecanduan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com