KOMPAS.com - Tanaman ganja adalah tanaman yang memiliki efek psikoaktif. Terdapat tiga tanaman yang termasuk ke tanaman ganja, yaitu Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis.
Bunga dari tanaman ini akan dipanen dan dikeringkan. Inilah yang biasa orang kenal dengan ganja dan disalahgunakan di berbagai negara. Ganja memiliki berbagai nama panggilan lainnya, seperti mariyuana, cannabis, dan weed.
Ganja sering disalahgunakan karena bisa memberikan efek menenangkan. Di Amerika Serikat, ganja mungkin diresepkan pada beberapa kondisi medis tertentu. Namun, penggunaannya harus dengan pengawasan dokter.
Efek ganja yang muncul setelah penggunaan bervariasi tiap orang. Hal ini tergantung dari seberapa banyak dan seberapa sering orang tersebut mengonsumsi ganja. Beberapa efek yang mungkin muncul antara lain:
Baca juga: Bisa Timbulkan Kecanduan, Ini Efek Sabu pada Tubuh
Konsumsi ganja secara rutin meningkatkan risiko terkena penyakit psikotik, seperti skizofrenia. Penyakit psikotik adalah penyakit saat seseorang berhalusinasi dan berdelusi.
Halusinasi adalah melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sedangkan delusi adalah mempercayai sesuatu yang tidak nyata atau tidak benar.
Risiko ini meningkat pada orang-orang dengan kondisi berikut ini:
Orang yang mengonsumsi ganja dalam jumlah yang banyak dan dalam frekuensi yang sering bisa mengalami kecanduan. Orang yang sudah kecanduan ganja, ketika berhenti mengonsumsinya ia akan mengalami sakau.
Ketika mengalami sakau, ia akan menjadi orang yang mudah marah, merasa sakit, susah tidur, tidak nafsu makan, berkeringat, dan gemetaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.