Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Dilarang, Dulu Ganja Pernah jadi Obat Anestesi sampai Simbol Budaya Hippie

Kompas.com - 12/01/2022, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Berdasarkan buku The Archaeology of Korea keluaran Cambridge University Press (1993), ganja tiba di Asia Selatan antara tahun 2.000-1.000 SM ketika wilayah tersebut diserang oleh Bangsa Arya (Indo-Eropa).

Dari Asia Selatan, Bangsa Arya membawa ganja masuk ke Timur Tengah. Ganja kemudian masuk ke tenggara Rusia lalu Ukraina. Suku Jerman kuno lalu membawa ganja ke negaranya, kemudian Britania pada abad ke-5.

“Biji ganja juga telah ditemukan dalam reruntuhan perahu Viking pada pertengahan abad ke-9,” tutur Barney. 

Selama berabad-abad berikutnya, ganja bermigrasi ke berbagai wilayah dunia.

Menempuh perjalanan ke Afrika, memasuki Amerika Selatan pada abad ke-19, kemudian Amerika Utara setelahnya. 

Baca juga: PBB Putuskan Ganja Masuk Golongan I Narkotika, Bagaimana di Indonesia?

 

Ganja simbol budaya hippie 

Ganja tiba di Amerika pada awal abad ke-20. Kemudian mulai tahun 1960, muncullah kultur Hippie di Amerika Serikat.

Inti dari kultur ini adalah kehidupan yang sederhana dan cinta kedamaian.

Para kaum Hippie biasa mendengarkan music psychedelic rock, menggunakan rompi dengan aksen rumbai, serta ikat kepala dan kacamata hitam.

Pada masa itu, ganja menjadi salah satu simbol budaya Hippie karena sifatnya yang merangsang imajinasi.

Ini karena ganja memberikan efek euphoria, yang biasa dimanifestokan oleh kaum Hippie untuk menghasilkan berbagai karya.

Sampai sekarang, ganja masih menjadi simbol budaya Hippie. Gambar ganja masih bisa Anda ditemukan dalam berbagai barang, termasuk pakaian sehari-hari dan suvenir.

Baca juga: Masuk Golongan I, Kenali Manfaat dan Efek Buruk Ganja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com