Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 14/03/2022, 12:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNBC

"Salah satu profesor di Cyprus mengatakan bahwa ada Delta variant yang memiliki mutasi yang juga dimiliki oleh Omicron, itu statement-nya," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/1/2022) menjelaskan soal munculnya varian Deltacron ini.

"Setelah saya lihat di data dan juga beberapa centre, (Deltacron) ini karena kontaminasi, jadi bukan varian. Karena ini sampel yang terkontaminasi antara Delta dengan Omicron, dan ini bukan kesalahan prosedur," paparnya.

Akan tetapi, dia mencatat bahwa belum ada laporan yang resmi, dan harus menunggu kepastian data dari GISAID terkait 25 kasus yang diklaim terinfeksi varian Covid Deltacron tersebut.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk ke Indonesia, Bagaimana Cara Mencegah Anak Terpapar Covid-19?

 

"Saat ini kita harus waspada karena varian Omicron bukan varian terakhir yang sewaktu-waktu bisa ada di mana saja selama manusia masih memberikan keleluasaan virus untuk menginfeksi, kemudian akhirnya bisa bereplikasi dan bermutasi. Cepat atau lambat kalau dibiarkan terus-menerus akan menambah varian," terangnya.

Untuk diketahui, WHO akan memberi nama varian virus corona dengan huruf Yunani dalam urutan abjad, misalnya phi, ro, sigma, dan sebagainya.

Tak sampai di situ saja, pemberian nama ini juga melalui pertimbangan yang matang dan tinjauan dari sistem penamaan potensial.

WHO juga akan memberikan label untuk varian baru virus corona, seperti Variant of Interest (VoI) atau Variant of Concern (VoC), serta menamai varian baru dengan nama ilmiah seperti B.1.1.529 atau Omicron.

Baca juga: Benarkah Varian Baru Virus Corona Tak Terdeteksi Tes Antigen? Begini Penjelasan Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com