Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Sebabkan Siklus Menstruasi Lebih Lama

Kompas.com - 10/01/2022, 11:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Studi terbaru menemukan, bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan siklus menstruasi bertambah satu hari lebih lama dibandingkan biasanya.

Namun para ahli menilai, perubahan tersebut tidak perlu dikhawatirkan, dan mereka juga memastikan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk kesuburan maupun kehamilan pada wanita.

"Intinya adalah, kami beranggapan temuan ini meyakinkan untuk kesehatan, serta kesehatan reproduksi," ujar peneliti sekaligus profesor dari Oregon Health & Science University, Dr Alison Edelman.

Melansir CNN, Kamis (6/1/2022) para peneliti menganalisis data terhadap 4.000 wanita yang menggunakan aplikasi Natural Cycles, termasuk 2.400 orang yang divaksinasi selama penelitian dan 1.600 orang yang tidak divaksinasi.

Baca juga: Studi: Vaksin Covid-19 Tidak Mempengaruhi Kesuburan Wanita

Kemudian, mereka mencatat peningkatan siklus menstruasi yang lebih panjang, tampaknya banyak dialami oleh wanita yang menerima vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Sebab, vaksin mRNA menciptakan respons imun yang kuat, sehingga memengaruhi pengaturan siklus menstruasi.

Dari total peserta yang diamati, sekitar 5 persen wanita mengalami perubahan signifikan secara klinis terkait siklus menstruasi yang lebih dari 8 hari. Akan tetapi, perubahan ini hanya sementara dan dapat kembali normal dalam beberapa bulan.

Di sisi lain, peneliti juga mengungkapkan bahwa pengaturan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan.

Direktur National Institutes of Health (NIH), Diana Bianchi mengatakan bahwa pihaknya telah berinvestasi sebanyak 1,7 juta dolar US atau sekitar Rp. 24 miliar kepada lima tim peneliti untuk mempelajari potensi efek vaksin Covid-19 pada menstruasi.

"Kami khawatir bahwa mungkin kurangnya informasi berkontribusi pada keraguan vaksin pada wanita usia reproduktif," kata Bianchi.

Baca juga: Viral Warga Lakukan Joki Vaksin Covid-19, Apa Bahayanya bagi Tubuh?

Menurut dia, bukti ilmiah ini sangat dibutuhkan sebagai media informasi bagi para wanita terkait dengan efek apa yang bisa ditimbulkan setelah vaksinasi Covid-19.

"Secara keseluruhan, pada tingkat kesehatan populasi, sedikit perubahan ini sebenarnya tidak signifikan secara klinis. Seharusnya tidak memengaruhi kesuburan, dan bisa mendapat manfaat dari divaksinasi," kata Bianchi.

"Anda benar-benar tidak perlu ragu untuk divaksinasi," lanjutnya.

Sementara itu, studi yang dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan wanita hamil yang divaksinasi Covid-19, tidak berisiko melahirkan prematur atau bayi dengan berat badan rendah.

CDC pun merekomendasikan vaksinasi untuk semua wanita yang sedang hamil, hamil muda, dan yang sedang menjalani program kehamilan.

Meski tidak terlibat dalam penelitian, Bianchi berharap studi ini akan membawa kesadaran akan pentingnya mengumpulkan informasi tentang siklus menstruasi bagi wanita.

Baca juga: Ahli Jelaskan Penyebab Perubahan Siklus Menstruasi Setelah Vaksinasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com