Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skenario Antisipasi Lonjakan Kasus Varian Omicron di Indonesia

Kompas.com - 29/12/2021, 08:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Metode SGTF bisa dilakukan ketika Gen S pada hasil test laboratorium menggunakan Polymerase chain reaction (PCR) tidak mampu mendeteksi gen S pada sampel.

Apabila hasil PCR itu tidak mendeteksi adanya gen S, maka individu tersebut dianjurkan untuk melakukan proses pengecekan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Agar surveilance berjalan, maka nanti akan diperkuat mekanisme pemeriksaan SGTF-nya untuk kemudian bisa lebih cepat mengetahui apakah sebuah kasus itu probable atau tidak (infeksi varian Omicron)," jelasnya.

3. Perkuat surveilance

Sebagai skenario antisipasi yang terakhir yakni memperkuat surveilance.

 

Baca juga: Australia Laporkan Kasus Kematian Pertama Omicron

 

Nadia menjelaskan, memperkuat surveilance ini adalah bagaimana nanti pemerintah atau Kemenkes mendorong semua laboratorium untuk melaporkan temuan kasus varian Omicron.

 

Apabila ditemukan hasil positif pada kasus Covid-19, didorong untuk segera melaporkan yang bersangkutan atau pasien supaya segera dapat rujukan ke tempat isolasi-isolasi terpusat.

"Jadi seperti tadi kita akan membuat mekanisme, kalau kemarin yang tidak bergejala bisa melakukan isolasi mandiri, tapi sekarang kan yang tidak bergejala bisa saja terinfeksi Omicron positif, jadi harus ada mekanisme bagaimana perawatan dan observasinya," kata dia.

Pemerintah masih mempertimbangkan apakah nanti pasien yang dicurigai terinfeksi Omicron tidak bergejala bisa cukup dikarantina atau diisolasi di fasilitas yang lengkap atau memadai, atau cukup dengan isolasi di rumah saja, sambil benar-benar menunggu hasil dari SGTF-nya.

Baca juga: Ditemukan Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, Apakah Vaksinasi Booster Akan Segera Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com