Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Skenario Antisipasi Lonjakan Kasus Varian Omicron di Indonesia

KOMPAS.com - Juru Bicara Covid-19 dari Kementrian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengumumkan satu kasus baru varian lokal infeksi varian Omicron di Indonesia. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid varian Omicron di Indonesia, pemerintah menyiapkan tiga skenario. 

"Sampai saat ini kita temukan 47 kasus Omicron, 46 kasus impor (penularan yang terjadi dari perjalanan luar negeri), dan 1 transmisi lokal (tanpa riwayat perjalanan luar negeri)," kata Nadia dalam konferensi pers virtual bertajuk Perkembangan Pandemi Covid-19: Temua Kasus Transmisi Lokal Omicron, Selasa (28/12/2021).

Dalam pemaparan kasus varian Omicron transmisi lokal di Jakarta, Nadia menjelaskan, pasien infeksi lokal varian Omicron ini merupakan seorang pria (27), yang berasal dari Medan.

Pada tanggal 6 Desember 2021, pria tersebut terbang ke Jakarta. Namun, baru teridentifikasi positif terinfeksi varian Omicron saat melakukan tes rapid antigen, PCR dan SGTF ketika di Jakarta pada tanggal 19-20 Desember.

Nadia menceritakan bahwa pria tersebut selama di Jakarta memiliki banyak sekali aktivitas, salah satunya makan di restoran sekitar SCBD, dan pria ini tidak memiliki gejala sama sekali.

Hal ini membuat khawatir masyarakat mengingat penularan infeksi varian Omicron ini 5 kali lipat atau 500 persen dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 pertama di Wuhan, China.

Lantas, seperti apa skenario pemerintah untuk antisipasi lonjakan kasus varian Omicron?

1. Perkuat pembatasan mobilitas lokal

Untuk saat ini tentunya dengan adanya transmisi lokal ini, satu yang pasti adalah kita harus memperkuat pembatasan mobilitas pelaku perjalanan di lokal.

Pembatasan mobilitas pelaku perjalanan lokal ini terutama akan diberlakukan di akhir atau menjelang liburan natal dan tahun baru.

Artinya bahwa kita harus terus memastikan, pelaku perjalanan dengan moda transportasi apapun itu sudah harus mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan memiliki hasil rapid antigen negatif 1x24 jam.

"Itu kita akan perkuat di sana," tegasnya.

2. Perkuat metode STF

Nadia melanjutkan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat infeksi virus Omicron ini, untuk kasus-kasus yang dicurigai sebagai infeksi Covid-19 varian Omicron, dan untuk memastikan agar surveilance berjalan dengan baik, maka akan dilakukan SGTF.

S-gen Target Failure (SGTF) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi suspek atau kasus probable varian Omicron.

Metode SGTF bisa dilakukan ketika Gen S pada hasil test laboratorium menggunakan Polymerase chain reaction (PCR) tidak mampu mendeteksi gen S pada sampel.

Apabila hasil PCR itu tidak mendeteksi adanya gen S, maka individu tersebut dianjurkan untuk melakukan proses pengecekan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Agar surveilance berjalan, maka nanti akan diperkuat mekanisme pemeriksaan SGTF-nya untuk kemudian bisa lebih cepat mengetahui apakah sebuah kasus itu probable atau tidak (infeksi varian Omicron)," jelasnya.

3. Perkuat surveilance

Sebagai skenario antisipasi yang terakhir yakni memperkuat surveilance.

Nadia menjelaskan, memperkuat surveilance ini adalah bagaimana nanti pemerintah atau Kemenkes mendorong semua laboratorium untuk melaporkan temuan kasus varian Omicron.

Apabila ditemukan hasil positif pada kasus Covid-19, didorong untuk segera melaporkan yang bersangkutan atau pasien supaya segera dapat rujukan ke tempat isolasi-isolasi terpusat.

"Jadi seperti tadi kita akan membuat mekanisme, kalau kemarin yang tidak bergejala bisa melakukan isolasi mandiri, tapi sekarang kan yang tidak bergejala bisa saja terinfeksi Omicron positif, jadi harus ada mekanisme bagaimana perawatan dan observasinya," kata dia.

Pemerintah masih mempertimbangkan apakah nanti pasien yang dicurigai terinfeksi Omicron tidak bergejala bisa cukup dikarantina atau diisolasi di fasilitas yang lengkap atau memadai, atau cukup dengan isolasi di rumah saja, sambil benar-benar menunggu hasil dari SGTF-nya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/29/080000523/3-skenario-antisipasi-lonjakan-kasus-varian-omicron-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke