Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Langit Desember 2021: Super New Moon dan 7 Puncak Hujan Meteor

Kompas.com - 01/12/2021, 20:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sudah memasuki penghujung tahun 2021. Pada bulan Desember ini, akan ada banyak fenomena langit yang menarik untuk dapat Anda saksikan dan amati.

Berikut beberapa fenomena-fenomena langit menarik di bulan Desember 2021 menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

1. Fenomena langit Konjungsi Tripel Venus, Saturnus, Jupiter

Fenomena langit Desember 2021 ini, akan diawali dengan konjungsi tripel, mulai 1 Desember hingga 4 Desember nanti.

Konjungsi tripel ini membuat tiga planet yakni Venus, Saturnus, dan Jupiter akan nampak sejajar di langit senja.

Fenomena konjungsi tripel ini dapat disaksikan sejak awal senja bahari atau sekitar 25 menit setelah terbenam Matahari selama 2,5 jam dari arah Barat Daya.

2. Fenomena langit Okultasi Mars oleh Bulan

Okultasi Mars oleh Bulan adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan.

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, BRIN, Andi Pangerang menjelaskan, hal ini dapat terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan jarak Bulan ke Bumi.

Baca juga: Fenomena Langit Desember 2020: Asteroid Lewat Bumi hingga Hujan Meteor Geminid

"(Fenomena langit) Okultasi Mars oleh Bulan terjadi pada tanggal 3 Desember 2021 pukul 00.28 Universal Time," jelas Andi kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021).

3. Fenomena langit Super New Moon

Bulan Baru Super atau Super New Moon adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan saat Perigee Bulan. Fenomena Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 14.43 WIB dengan jarak geosentrik 356.805 km dan lebar sudut 33.49 menit busur.

Disampaikan Andi, Super New Moon merupakan fenomena tahunan, terakhir terjadi pada tanggal 30 Agustus 2019, 29 September 2019, dan 17 Oktober 2020.

Setelah tanggal 4 Desember 2021, maka fenomena Super New Moon akan kembali terjadi pada 21 Januari 2023, 10 Maret 2024dan 27 April 2025.

4. Fenomena langit puncak hujan meteor Phoenicid

Fenomena menarik berikutnya yang tidak boleh dilewatkan juga yaitu hujan meteor Phoenicid yang akan mencapai puncaknya pada tanggal 6-7 Desember 2021.

Fenomena langit dari hujan meteor Phoenicid di awal Desember ini dapat disaksikan sejak awal senja bahari atau 20 menit setelah terbenam Matahari hingga keesokan harinya pukul 02.15 waktu setempat dari arah Tenggara hingga Barat Daya.

Baca juga: Fenomena Langit November 2021: Gerhana Bulan Sebagian hingga 6 Hujan Meteor

Ilustrasi puncak hujan meteor Sextantid. Fenomena hujan meteor hiasi langit Indonesia.SHUTTERSTOCK/Makarov Konstantin Ilustrasi puncak hujan meteor Sextantid. Fenomena hujan meteor hiasi langit Indonesia.

5. Fenomena puncak hujan meteor Puppid-Velid

Sehari setelah terjadinya puncak hujan meteor Phoenicid, Anda juga bisa mengamati fenomena hujan meteor berikutnya yang akan mencapai puncak yakni Puppid-Velid, pada tanggal 7-8 Desember 2021.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 21.00 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari yakni 25 menit sebelum terbit Matahari dari arah Tenggara hingga Barat Daya.

6. Fenomena puncak hujan meteor Monocerotid 

Bulan Desember 2021 ini akan ada banyak sekali fenomena hujan meteor yang mencapai puncaknya, sehingga tidak berselang sehari ada lagi hujan meteor Monocerotid yang akan mencapai puncaknya pada tanggal 9-10 Desember 2021.

Puncak hujan meteor yang satu ini dapat disaksikan sejak pukul 19.40 waktu setempat hingga keesokan harunya saat akhir fajar bahari atau 25 menit sebelum terbit Matahari dari arah Timur hinga barat.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober 2021: 4 Puncak Hujan Meteor dari Draconid hingga Orionid

 

 

7. Fenomena puncak hujan meteor Chi-Orionid

Chi-Orionid adalah hujan meteor minor yang titik radian atau titik asal kemunculan meteornya berada di dekat bintang Chi-Orionis konstelasi Orion.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak awal senja astronomis atau sekitar 50 menit setelah terbenam Matahari waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari atau 25 menit sebelum terbenam Matahari dari arah Timur hingga Barat.

8. Fenomena Komet C/2021 A1 (Leonard) melintas dekat Bumi

Komet C/2021 A1 Leonard adalahkomet berperiode panjang yang ditemukan oleh G.J. Leonard di Observatorium Mount Lemmon pada 3 Januari 2021 silam.

Komet ini akan melintas dekat Bumi pada 12 Desember dengan jarak terdekatnya dari Bumi sejauh 0.233 satuan astronomis (sa) atau 34.857.000 km.

Baca juga: Fenomena Langit Akhir Pekan, Ada Konjungsi Kuartet Bulan, Merkurius, Venus dan Spica

Ilustrasi fenomena langit, fenomena hujan meteor, puncak hujan meteor.SHUTTERSTOCK/BELISH Ilustrasi fenomena langit, fenomena hujan meteor, puncak hujan meteor.

9. Fenomena puncak hujan meteor Sigma-Hydid

Fenomena puncak hujan meteor akan berlanjut lagi pada tanggak 12-13 Desember 2021.

Hujan meteor Sigma-Hydid akandapat disaksikan sejak pukul 21.15 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar baharii atau 25 menit sebelum terbit Matahari adari arah Timu  hingga Barat.

Intensitas hujan metero ini untuk Indonesia berkisar 2,9-3 meteor per jam (Sabang hingga Pulau Rote).

10. Fenomena puncak hujan meteor Geminid

Pada hari berikutnya, yakni tanggal 14-15 Desember 2021, hujan meteor Geminid pun akan turut mencapai puncaknya malam itu.

Baca juga: 3 Fenomena Langit Malam Ini, Ada Puncak Hujan Meteor Perseid September

Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 86 meter per jam di Sabang hingga 107 meteor per jam di Pulau Rote.

Anda dapat menyaksikannya sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar dari arah Timur Laut hingga Barat Laut.

11. Fenomena Retrograd Venus

Retograd Venus adalah waktu di mana berbaliknya arah gerak semu tahunan Venus yang semula dari timur ke barat menjadi barat ke timur.

"Fenomena langit (Retrograd Venus) ini terjadi lima kali sewindu," kata dia.

Baca juga: Fenomena Langit September 2021: 2 Puncak Hujan Meteor hingga Oposisi Neptunus

Pesawat MD-90 Delta penerbangan 1789 dari Atlanta ke Jacksonville melewati super moon di langit malam di Georgia. Sebuah fenomena selestial langka saat super moon, blue moon dan gerhana bulan total akan terjadi di waktu bersamaan di pagi dini hari tanggal 31 Januari 2018, di Senoia, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (30/1). ANTARA FOTO/REUTERS/USA TODAY Sports/David Mercer/cfo/18ANTARA FOTO/REUTERS/USA TODAY Sports/David Mercer Pesawat MD-90 Delta penerbangan 1789 dari Atlanta ke Jacksonville melewati super moon di langit malam di Georgia. Sebuah fenomena selestial langka saat super moon, blue moon dan gerhana bulan total akan terjadi di waktu bersamaan di pagi dini hari tanggal 31 Januari 2018, di Senoia, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (30/1). ANTARA FOTO/REUTERS/USA TODAY Sports/David Mercer/cfo/18

12. Fenomena puncak hujan meteor Ursid

Hujan meteor Ursid ini terjadi di konstelasi ursa minor. Menurut Andi, puncak hujan meteor Ursid pada tanggal 23 Desember 2021 tersebut hanya bisa disaksikan di lintang 4 LS- 6 LU.

"Ketampakan terbaik di belahan utara, dengan intensitas 0,8-2,7 meteor per jam sejak pukul 00.40 waktu setempat," kata dia.

13. Fenomena Hari Matahari terpanjang dalam setahun 

Pada tanggal 26 Desember 2021 nanti, Andi berkata bahwa surya atau matahari akan menjadi yang terpanjang dalam setahun yaitu 24 jam 00 menit 30 detik.

Hari surya atau hari sinodis adalah interval atau selang waktu antara kulminasi Matahari saat tengah hari ke kulminasi keesokan harinya.

Hari surya terpendek telah terjadi pada 18 September 2021 lalu, dengan durasi 23 jam 59 menit 38 detik.

Baca juga: 3 Fenomena Langit Hari Ini, Inferior Merkurius hingga Konjungsi Tripel Bulan-Venus-Antares

14. Fenomena konjungsi Mars dan Antares

Ares atau Mars akan berkonjungsi dengan Antares, si bintang utama di konstelasi Scorpius pada tanggal 27-18 Desember 2021.

Anda dapat menyaksikannya mulai pukul 4.30 waktu setempat sebelum fajar astronomis dari arah tenggara.

15. Fenomena konjungsi tripel Bulan, Mars, Antares

Fenomena langit penutup bulan Desember 2021 sekaligus pembuka di awal tahun 2021 adalah konjungsi tripel antara Bulan, Mars dan Antares.

Konjungsi tripel ini dapat disaksikan sejak pukul 04.30 waktu setempat sebelum fajar astronomis dari arah tenggara.

Baca juga: Fenomena Langit Agustus 2021: Hujan Meteor Perseid hingga Asteroid Lewat Dekat Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com