Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Dini BMKG: Malam Ini Akan Lahir Badai Tropis Teratai, Waspadai Dampaknya

Kompas.com - 01/12/2021, 18:16 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan tiga jam ke depan akan lahir siklon atau badai tropis Teratai.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, siklon tropis Teratai ini merupakan perkembangan dari bibit siklon 92S yang telah tumbuh sejak Selasa, 30 November 2021.

Berdasarkan analisis BMKG, pukul 16.00 WIB, Rabu (1/12/2021), bibit siklon tropis 92S sudah berada di sekitar Samudera Hindia Barat daya Lampung, tepatnya di 9.0 LS - 103.0 BT.

Baca juga: Update Siklon Tropis Nyatoh, Bibit Siklon Tropis 94W dan 92S Beserta Dampaknya

Diketahui bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 Knot atau 56 km per jam dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1006 hPa.

Dwikorita berkata, diprediksi kecepatan angin tersebut akan meningkat menjadi 35 knot atau 65 km per jam dalam 3 jam ke depan, sehingga sistem bibit siklon ini berpeluang tinggi terbentuk menjadi siklon tropis.

"BMKG memprediksi bibit siklon 92S di sebelah Barat daya Lampung akan menjadi siklon tropis pada malam hari ini pukul 19.00 WIB, dan akan dinamai sebagai badai tropis Teratai," kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Rabu (1/12/2021).

Selain itu, calon siklon atau badai tropis ini arah pergerakannya ke tenggara-selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Dampak calon siklon tropis Teratai

Dalam pemaparannya, Dwikorita menegaskan, informasi kemungkinan berkembangnya atau lahirnya badai tropis Teratai malam ini merupakan warning bagi semua pihak dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana hidrometeorologi. Meski demikian, masyrakat diimbau untuk tidak panik.

Adapun, bencana hidrometeorologi yang harus diwaspadai adalah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai angin kencang, dan potensi gelombang tinggi.

Bibit siklon tropis 92S atau calon siklon tropis Teratai ini memberikan dampak potensi hujan lebat dan angin kencang, terutama di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat dengan status waspada.

Baca juga: BMKG Tegaskan Fenomena La Nina Bukan Badai Tropis, Lalu Apa Itu?

Selain itu, diprediksikan juga bahwa bibit badai 92S memberikan dampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia Selatan Bengkulu dan Lampung 2.5 - 4 meter.

"Semoga saja peringatan dini ini dapat ditindaklanjut di lapangan, agar menghindari adanya korban jiwa akibat potensi risiko bencana hidrometeorologi ke depannya," tegas Dwikorita.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A. Fachri Radjab menambahkan, calon siklon tropis Teratai tersebut sekitar 24-48 masih berlangsung tumbuh.

Namun, dampak tidak langsung dari calon siklon tropis Teratai ini masih berpeluang terjadi 3-4 hari ke depan.

"Durasi hidupnya adalah 24-48 jam ke depan, walaupun sudah punah, bukan berarti seketika dampaknya selesai. Akan ada waktu walaupun siklon tropisnya sudah punah, jadia 3 hari ke depan dampaknya mungkin kita masih harus diwaspadai," kata Fachri.

Baca juga: BMKG Deteksi SIklon Tropis Paddy, Ini Dampaknya terhadap Cuaca di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com