Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan: Matahari Bisa Jadi Sumber Misteri Asal-usul Air Bumi

Kompas.com - 01/12/2021, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Secara teoritis, jika air terperangkap dalam partikel debu ini, elemen tersebut akan terlindungi dari pelapukan luar angkasa dan kemudian dapat dikirim melalui meteorit ke benda lain di luar angkasa.

"Fenomena ini bisa menjelaskan mengapa regolith dari dunia tanpa udara seperti Bulan, pernah dianggap anhidrat, yang mengandung beberapa persen H20 (air)," kata para penulis studi baru.

Untuk mengeksplorasi lebih jauh hipotesis ini dan dengan cara yang sedikit berbeda, para peneliti beralih ke asteroid tipe S, Itokawa, untuk melihat apakah objek ini mengandung 'reservoir yang mudah menguap' dari isotipe yang mirip dengan angin matahari.

Para peneliti di Japanese Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah menganalisis sampel debu yang diambil dari asteroid Itokawa yang kembali ke Bumi pada tahun 2011.

Mereka telah mengukur kelimpahan air yang ditemukan dalam sampel debu tersebut.

Tim ilmuwan JAXA pun menemukan hidroksida dan diperkaya air di seluruh tepi di semua sisi. Ini menunjukkan bahwa ion hidrogen Matahari 'ditanam' ke dalam batu, menyimpan air di tempat yang tidak bisa disentuh.

Baca juga: Puing Asteroid Ryugu Simpan Petunjuk Keberadaan Air Bumi, Kok Bisa?

"Penelitian kami menunjukkan angin matahari menciptakan air di permukaan butiran debu kecil dan air yang secara isotop lebih ringan ini kemungkinan menyediakan sisa air di Bumi," kata ilmuwan planet Phil Bland dari Curtin University, Australia.

Dilihat dari berapa banyak air yang mereka temukan di partikel debu kecil ini, tim memperkirakan asteroid tipe S dapat menampung 20 liter H20 untuk setiap meter kubik batu.

Temuan ini menunjukkan butiran debu yang terisolasi di luar angkasa dapat mewakili sumber penting air di Tata Surya kita, yang berpotensi dipanen di masa depan jika kita mengumpulkan cukup banyak.

Ahli geosains Luke Daly, yang mengerjakan analisis saat di Curtin University mengatakan penelitian ini juga menunjukkan bahwa proses pelapukan ruang angkasa yang sama yang menciptakan air di asteroid Itokawa, kemungkinan terjadi di planet pengap lainnya.

"Artinya astronot mungkin dapat memproses pasokan air segar langsung dari debu di permukaan planet, seperti Bulan," kata dia.

Studi tentang asal-usul air di Bumi berasal mungkin bisa jadi asteroid dan Matahari sumber air di Bumi telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Asal Air di Bumi Masih Bingungkan Peneliti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com